Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Gelora Petani Manggarai di Balik Gairah Harga Cengkeh

2 Juli 2023   18:35 Diperbarui: 20 Juli 2023   20:14 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang petani di Desa Pacar, Manggarai Barat, sedang menjemur bunga cengkeh di halaman rumahnya. [Foto pribadi]

Bagi petani di Manggarai, Flores, bulan Juli tak hanya dikenal sebagai bulan kering tetapi juga diatribusikan sebagai bulan ekonomi berkelanjutan.

Selama ini orang luar mungkin mengira petani Manggarai adalah petani padi karena landmark Sawah Lingko Cancar yang viral itu misalnya. Atau mungkin gegara persawahan Lembor.

Dan memang anggapan semacam itu tidak salah. Karena toh mayoritas petani Manggarai kini adalah petani sawah.

Namun, pada beberapa dekade terakhir, pengembangan dan/atau pembangunan pertanian di Manggarai memasuki masa-masa transisi dengan menerapkan pola ekonomi nafkah ganda. 

Maksud saya, selain mengusahakan tanaman padi-sawah, di sisi lain petani turut mengembangkan tanaman industri-perkebunan, yakni antara lain, cengkeh, kopi, vanili, dan baru-baru ini porang.

Dan memang keempat komoditas perkebunan itu masih dibudidayakan dalam skala kecil atau sering ditanami dalam satu areal tanam [polikultur].

Faedah budidaya cengkeh

Tanaman cengkeh pada galibnya mendatangkan serumpun faedah bagi masyarakat Manggarai, utamanya manfaat ekonomi.

Karena berdasar pada hal itu, sebagian besar petani kelas kampung di Manggarai membudidayakan tanaman cengkeh di lahan kering milik mereka.

Lebih lanjut, bagi masyarakat di tiga kabupaten Manggarai Raya (Manggarai Barat, Tengah, dan Timur) bulan Juli merupakan awal dari pada musim pemetikan bunga cengkeh. Itu berarti, nadi ekonomi petani tetap berdenyut.

Sejauh ini saya punya proposisi, bahwa mayoritas petani cengkeh Manggarai saat ini hidup serba berkecukupan dari penjualan cengkeh. 

Walaupun harus diakui kuantitas panen cengkeh di Manggarai tahun ini agaknya kembali seret seperti dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh dua faktor mendasar, yaitu [1] perubahan cuaca atau iklim dan [2] usia pohon cengkeh yang tidak produktif berbunga lagi.

Seorang petani di Desa Pacar, Manggarai Barat, sedang menjemur bunga cengkeh di halaman rumahnya. [Foto pribadi]
Seorang petani di Desa Pacar, Manggarai Barat, sedang menjemur bunga cengkeh di halaman rumahnya. [Foto pribadi]

Harga Cengkeh

Sepantauan saya, di Manggarai Raya harga cengkeh kering maupun basah per Juli 2023 ini cukup menggairahkan.

Yang di antaranya, Rp130.000,00 hingga Rp140.000,00 per kg untuk cengkeh kering. Sementara Rp45.000,00 untuk cengkeh basah.

Selain itu harga untuk gagang cengkeh yaitu Rp12.000 per kg.

Tren harga cengkeh di atas sedikit mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2022 kemarin, yakni berkisar antara Rp105.000,00 hingga Rp113.000,00 per kg untuk cengkeh kering.

Tapi, sebagaimana lazimnya di tengah masa panen, harga jual-beli cengkeh di tengah petani cendrung fluktuatif. Sudah menjadi rahasia umum apabila hal ini lebih karena permainan pasar.

Tentu saja fakta itu berkebalikan dari mimpi setiap petani cengkeh Manggarai yang selalu berharap agar harga jual cengkeh menghirup udara segar. Hasrat semacam itu adalah sebuah kewajaran, jika diselaraskan dengan aktivitas usaha mereka yang super ekstra dalam merawat hingga membesarkan tanaman cengkeh mereka.

Tak hanya berhenti di situ, selama periode panen para petani cengkeh juga dibebani oleh besarnya beban operasional. Mulai dari upah buruh petik, makan minum, rokok, dlsb.

Bahwasannya tak lagi dimungkiri bila para petani Manggarai terus dihadapkan pada harga cengkeh yang menggairahkan seperti sekarang ini, ikhtiar ekonomi berkelanjutan itu tetap menggelora dan niscaya. Semoga!

Sebagai penutup, melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan salam hangat dan selamat memasuki musim panen untuk rekan-rekan petani cengkeh Manggarai maupun segenap petani cengkeh seantero negeri.

Tetap semangat dan selalu militan dalam menjalani hidup.

-kopce-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun