Menurut para insyan tualang (lagi) yang pernah menjenjaki tanah kami, mungkin dulu Tuhan menciptakan Flobamora ketika pada saat Dia sedang melukis di dalam surga sana (dan terjadilah di bumi).
5. Komoditas pertanian
Masyarakat Flobamora umumnya berprofesi sebagai petani. Baik itu petani sawah, pekebun: kopi, cengkeh dan kemiri, peternak hingga nelayan.
Salah satu produk pertanian unggulan masyarakat Flobamora adalah kopi. Orang luar lebih mengenalnya sebagai kopi Bajawa- Flores dan Kopi Arabika Manggarai (KAM).
Kopi Flores pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan kopi-kopi dari daerah lain di tanah air.
Sebagaimana kopi Flores mempunyai citarasa yang menggoda dan menampar bulu hidung penikmat. Tersebab kopi Flores tak sekadar minuman penghangat, melainkan hadir sebagai energi komunal yang inheren dengan budaya masyarakat.
Dan bertolak dari hal itulah yang membuat kopi Flores kian terasa istimewa di tengah-tengah masyarakat.
Lebih lanjut, sebagai masyarakat yang berkebudayaan agraris, orang Flobamora juga menganggap alam sebagai makrokosmos dan manusia sebagai mikrokosmos. Dalam artian, baik alam dan manusia memiliki relasi yang integral.
Dengan adanya prinsip saling ketergantungan dan/atau simbiosis itu, maka masyarakat Flobamora cendrung memaknai alam sebagai bagian dari kehidupannya. Jadi, sudah menjadi kosekuensi logis manusia punya peran melestarikan alam.