Sebelum kita masuk ke ide pokok tulisan, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa di sini saya bukanlah pakar ekonomi, investor, praktisi bisnis, dan seterusnya. Saya sama seperti Anda; Petani. Begitulah kira-kira ya.
Di sini juga saya tidak akan membahas terlalu banyak berkaitan dengan teori ekonomi dan investasi. Singkatnya, tulisan ini hanya sekadar obrolan ide sebagai sesama petani. Itu saja.
Baiklah saudara. Mari kita awali obrolan kali ini dengan pertanyaan: "pentingkah petani berinvestasi? Lalu, berinvestasi dalam hal apa?"
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebagai sesama petani, saya coba menawarkan beberapa jenis investasi yang bisa dilakukan oleh petani seantero tanah air.
1. Investasi di bidang produksi
Bagi kita petani, investasi di bidang produksi ini sangat penting. Tentu saja hal ini masih erat kaitannya dengan penyediaan alat-alat pertanian, demi mendukung produktivitas hasil pertanian kita.
Baik itu, misalnya, untuk membantu kita dalam pengolahan lahan, menanam hingga pada saat pascapanen.
Adapun alat-alat pertanian yang dimaksud semisalkan dengan membeli traktor, mesin perontok, pemanen, penggiling, bajak subsoil dan lain sebagainya.
Alat-alat ini tentu saja harus dirawat dengan baik supaya tak rusak sekali dipakai.
2. Investasi tanah
Tentu sebagai petani kita tahu betul manfaat daripada tanah untuk keberlangsungan usaha pertanian kita. Tanah tak sekadar mempunyai nilai filosofis tapi juga ekonomis.
Investasi tanah yang saya maksudkan adalah dengan cara menyewa lahan (dan bukan dijual) kepada orang lain. Entah itu, misalnya, untuk tujuan pendirian bangunan dan seterusnya. Singkatnya, tergantung kesepakatan.
Investasi tanah tergolong sangat mudah. Mengingat tanah adalah aset tetap dan sewaktu-waktu harga jualnya tinggi. Apalagi misalnya letak tanah kita di lokasi strategis.
Selebihnya, kita tidak perlu repot untuk merawatnya. Toh, tidak akan mengurangi jumlah dan bentuknya, bukan?
3. Investasi di bidang kesehatan
Begitu pula halnya dengan investasi di bidang kesehatan. Kita bisa berinvestasi dengan cara mengikuti asuransi kesehatan, misalnya.
Menjaga kesehatan jiwa dan raga bagi kita petani, saya pikir, merupakan sebuah keutamaan. Hal ini esensial supaya stamina kita tetap fit dalam bekerja.
Mengingat risiko kerja kita sangatlah besar karena selalu bergelut dengan pekerjaan berat dan kasar. Sehingga kapan saja bisa jatuh sakit dan kolaps bila tak tahan banting.
Dengan begitu, ketika kita mengikuti asuransi kesehatan, setidaknya sangat membantu pada saat emergenci dan situasi keuangan sedang tidak mendukung.
4. Investasi di bidang pendidikan
Berinvestasi di bidang pendidikan tentu tak boleh dipandang sepele. Investasi di bidang pendidikan bisa dengan cara menyekolahkan anak-anak kita, dari usia PAUD hingga perguruan tinggi, misalnya.
Tujuannya jelas, agar generasi penerus keluarga kita mendapat asupan ilmu yang cukup untuk berpikir seraya membentuk cara pandang mereka dalam melihat dunia ke depannya.
Dan yang tidak kalah pentingnya ialah jangan pernah melarang mereka untuk menjadi petani suatu saat, usai mereka bersekolah. Biarkan mereka berusaha di ranah pertanian dengan cara mereka. Tersebab, petani itu bukan profesi picisan dan hina.
Jika kita melarang mereka anak-anak kita bertani, lalu mau dikemanakan pertanian kita di masa depan? Mau mengharapkan siapa lagi?
Kurang lebih demikianlah model dan/atau bentuk investasi yang bisa dilakukan oleh para petani. Tentu saja ke-4 poin di atas punya prospek jangka panjang dalam mewujudkan keniscayaan masa depan rumah tangga petani.
Selamat berinvestasi. Semoga sukses. Salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H