Selebihnya, kita tidak perlu repot untuk merawatnya. Toh, tidak akan mengurangi jumlah dan bentuknya, bukan?
3. Investasi di bidang kesehatan
Begitu pula halnya dengan investasi di bidang kesehatan. Kita bisa berinvestasi dengan cara mengikuti asuransi kesehatan, misalnya.
Menjaga kesehatan jiwa dan raga bagi kita petani, saya pikir, merupakan sebuah keutamaan. Hal ini esensial supaya stamina kita tetap fit dalam bekerja.
Mengingat risiko kerja kita sangatlah besar karena selalu bergelut dengan pekerjaan berat dan kasar. Sehingga kapan saja bisa jatuh sakit dan kolaps bila tak tahan banting.
Dengan begitu, ketika kita mengikuti asuransi kesehatan, setidaknya sangat membantu pada saat emergenci dan situasi keuangan sedang tidak mendukung.
4. Investasi di bidang pendidikan
Berinvestasi di bidang pendidikan tentu tak boleh dipandang sepele. Investasi di bidang pendidikan bisa dengan cara menyekolahkan anak-anak kita, dari usia PAUD hingga perguruan tinggi, misalnya.
Tujuannya jelas, agar generasi penerus keluarga kita mendapat asupan ilmu yang cukup untuk berpikir seraya membentuk cara pandang mereka dalam melihat dunia ke depannya.
Dan yang tidak kalah pentingnya ialah jangan pernah melarang mereka untuk menjadi petani suatu saat, usai mereka bersekolah. Biarkan mereka berusaha di ranah pertanian dengan cara mereka. Tersebab, petani itu bukan profesi picisan dan hina.
Jika kita melarang mereka anak-anak kita bertani, lalu mau dikemanakan pertanian kita di masa depan? Mau mengharapkan siapa lagi?
Kurang lebih demikianlah model dan/atau bentuk investasi yang bisa dilakukan oleh para petani. Tentu saja ke-4 poin di atas punya prospek jangka panjang dalam mewujudkan keniscayaan masa depan rumah tangga petani.
Selamat berinvestasi. Semoga sukses. Salam hangat