Untuk menghindari pengerjaan itu disaksikan oleh manusia, para tetua zaman dulu mengungsikan sementara warga kampungnya ke desa lain. Atau menginap di pondok kebun.
Karena dahulu, jumlah orang dalam satu kampung di Manggarai Barat tidak terlalu banyak seperti sekarang ini. Sehingga gampang dikoordinasi oleh Tua Golo.
(3)
Pada dasarnya, sejumlah pengakuan ini memang sangat masuk di akal. Bila perhatikan secara seksama, ukuran batu-batu yang disusun pada compang ini sangatlah besar, panjang dan tentu saja berat. Sangat tidak mungkin bila mengandalkan tenaga manusia untuk memikulnya.
Kendati, nenek moyang orang Manggarai Barat yang hidup berabad-abad tahun yang lalu, tak dipungkiri, begitu menyatu dengan alam. Begitu juga relasi mereka dengan keberadaan roh alam sekaliber Kakar Tana ini.
Kakar Tana memang sosok makhluk halus yang mempunyai kekuatan indifferent dengan manusia. Tetapi pada konteks lain, ia menjadi sosok penolong bagi manusia.
Kurang lebih demikian bila menyibak sisi baik daripada sosok Kakar Tana di Manggarai Barat. Terima kasih dan salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H