Jawaban saya mungkin saja!
Beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo sudah memastikan ada dua orang warga Indonesia asal Depok, Jawa Barat positif terkena virus corona atau Covid-19. Ditegaskannya kedua saudara kita ini tertular dari warga Jepang.
Meski begitu hingga kini masih tak diketemukan juga vaksin penangkal virus corona dan atau covid-19 ini. Tapi tidak menutup kemungkinan karena setiap bangsa-bangsa sekarang ini berlomba-lomba untuk menemukan vaksinnya.
Menurut hemat saya juga, kepanikan dan huru-hara yang terjadi secara berbetulan dan simultan ditengah masyarakat kita hari ini salah satu alasannya dikarenakan belum ditemukan obat penawar dari virus corona.
Lebih dari pada itu, pada tulisan kali ini saya coba membuat sebuah konklusi dari dua terminologi (tesis) tentang medium penyembuhan virus corona dengan ramuan rempah-rempah tradisional.
Tesis yang pertama ialah hasil riset Guru Besar Biologi Molekuler Unair, Prof. Chaerul Anwar Nidom, yang menyatakan bahwa jika sari rempah-rempah atau curcuma asli Indonesia dipercaya dapat menangkal virus corona.
Beliau menuturkan masyarakat dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung curcuma. Adapun curcuma yang dimaksudkan oleh beliau tersebut ialah seperti jahe, kunyit dan tamulawak.
Prof Nidom meyakini jika virus corona masih satu kingdom dengan influenza yang bisa ditangkal dengan kandungan kurikumin seperti tamulawak. Karena tamulawak mengandung nutrisi seperti serat, vitamin, kalsium dan sebagainya. (Dilansir dari liputan6.com)
Beberapa jenis rempah-rempah tersebut dikonsumsi dengan cara diolah dalam bentuk makanan dan juga dengan cara diminum.
Tesis kedua masih menyangkut dengan kemaslahatan rempah-rempah tradisional. Yakni kasus Connor Reed (25), salah seorang guru asal Inggris yang didiagnosa terkena virus corona oleh pihak dokter di China dua bulan lalu.