Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Grab Kok Ditolak Beroperasi di Labuan Bajo, Ada Apa Sih?

21 November 2019   19:28 Diperbarui: 21 November 2019   19:53 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan penulis sendiri pernah menggunakan jasa Grab dan juga jasa transportasi online lainnya(Gojek) seketika dulu kuliah di Bali. Dan bila dibandingkan dengan transportasi lokal/ konvensional di Labuan Bajo, justru sangat berbeda dan bagusan layanan Grablah.

Saya juga tidak menyebut layanan transportasi konvensional/ lokal Yang sudah ada ini tidak baik. Hanya saja saya berpikiran bahwa, jika beralih ke jasa transportasi berbasis online seperti halnya Grab ini, toh saling mempermudah pelayanan. Baiknya pula, para pemudi lokal dan Grab secara bersama bersinergi untuk mempermudah pelayanan di dalam kota Labuan Bajo, kan enak tuh, iya gak?

Grab Sangat di Perlukan di Labuan Bajo

Sejauh ini memang pro dan kontra terkait beroperasinya Grab di Labuan Bajo masih sengit. Tapi saya pikir mayoritas masyarakat Labuan Bajo bersepakat untuk menyambut Grab. Wong mayoritas pelaku usaha hingga pelaku pariwisata saja banyak yang mendukung.

Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, diera digital dan arus globalisasi yang begitu dasyat ini kita diajak untuk lebih peka dan bersikap permisif terhadap perubahaan yang ada, termasuk dengan menerima Grab ini sebagai kosekuensi logis dari pada kemajuan teknologi transportasi yang ada.

Terlebih-lebih Labuan Bajo yang sekarang sudah menjadi destinasi pariwisata unggulan atau yang lebih akrab kita dikenal sebagai wisata premium. Sebisanya kita masyarakat asli disini, harus bisa menyambut secara positif dengan kemajuan teknologi seperti Grab ini.

Wong kebanyakan pengunjung atau turis-turis yang kesini nantinya melek akan teknologi, dan kita dituntut paling tidak modern juga dalam pelayanan. Masak untuk ngojek saja harus ke pangkalan ojek dulu sih, dengan Grab kan mudah langsung pesen lewat aplikasinya dah kelar dan tunggu jumput aja.

Yang tak kalah pentingnya juga ialah, jangan sampai daerah kita tertinggal jauh dari daerah lainnya, hanya karena kakak-kakak sopir tidak mau belajar pakai teknologi baru. Kita semua diajak untuk berpikir dan bertindak maju, jangan malah menghambat. Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun