Mohon tunggu...
Gusti Eka
Gusti Eka Mohon Tunggu... -

Cinta tanah air, dan memiliki minat yang amat besar terhadap dunia sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Ruang Publik, Tamu Datang Kami Sambut di Warung Kopi

30 September 2015   14:09 Diperbarui: 30 September 2015   16:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingat, ketika awal masuk kuliah di Pontianak, malamnya kawan-kawan yang tinggal di Pontianak menjamu saya di sebuah warung kopi. Sehingga tradisi berikutnya adalah ketika saya sudah menetap di Pontianak dan akan menjamu rekan-rekan yang ingin berkunjung di Pontianak, pilihan yang ditawarkan untuk tamu yang datang ke Pontianak adalah sebuah warung kopi.

Suasana warung kopi pun bersahabat dengan para pendatang, hampir banyak orang melepas penat di warung kopi sehingga suasana yang terjadi menjadi penuh canda dan akrab. Namun warung kopi memiliki klasifikasi dimana warung-warung memiliki pelanggan setia, mulai dari warung kopi para pelajar, para mahasiswa, para pejabat, hingga para pekerja kasar yang memenuhi meja-meja di warung kopi.

Seiring kemeriahan yang terjadi di warung kopi, banyak kalangan terpelajar di Pontianak sadar bahwa warung kopi bisa menjadi sebuah pusat interaksi yang bisa mengedukasikan para pengunjungnya.

Kemudian kalangan tersebut menciptakan sebuah ruang yang sangat menarik dalam mencerdaskan masyarakatnya. Berawal dari kebiasaan masyarakat yang banyak menghabiskan waktu sia-sia untuk berbicara terkait hal-hal yang tidak terlalu penting dan terkesan banyak bualan, para kalangan tadi ingin mengubah dengan suatu kesadaran yang baru, maka di beberapa warung kopi, mereka bekerja sama dengan pemiliknya untuk menyediakan buku-buku sebagai bahan bacaan yang dapat merangsang para pengunjung menjadi bahan obrolan.

Beberapa warung kopi menyediakan buku-buku secara gratis untuk di baca, menikmati kopi sambil membaca merupakan langkah maju yang dilakukan sebagian masyarakat di Pontianak. Sadar bahwa kegiatan membaca amat penting bagi kehidupan telah memunculkan pilihan lain bagi para penikmat kopi, dan ruang publik ini telah mengalami kemajuan positif bagi warga kotanya.

Kini banyak pilihan dimana para penikmat kopi bisa datang kapan saja sesuai kebutuhannya, jika hanya sekadar menikmati kopi saja sambil bergurau dengan satu sama lain mereka bisa memilih warung kopi di sepanjang jalan gajah mada dll. Jika ingin menikmati kopi dengan naunsa sunyi dan sambil membaca sebuah buku para pengunjung bisa memilih pustaka café di halaman depan perpustakaan daerah Kalbar.

Sehingga kini reputasi warung kopi bukan lagi dikenal sebagai tempat orang-orang yang malas bekerja untuk berbicara hal yang tidak penting dan berbual melainkan warung kopi kini menjadi pusat edukasi yang bisa merangsang para penikmat kopi dalam menelurkan ide maupun gagasan. Tak jarang banyak ide maupun gagasan lahir di sudut-sudut warung kopi. Bahkan banyak karya-karya tulis seperti buku-buku lahir dari warung kopi juga. Sehingga wajar warung kopi di Pontianak bisa disebut menjadi ruang publik berkelas.

Warung Kopi Merajut Keberagaman

Bukan tanpa alasan mengapa warung kopi menjadi pusat interaksi di kota Pontianak, menilik budaya dari warga Pontianak yang mayoritas penduduknya adalah suku melayu. Mereka merupakan penikmat kopi yang ulung, jika pergi kerumah-rumah orang melayu di Pontianak, mereka pasti akan menawarkan kopi-kopi untuk para tamunya.

Ada yang menarik yang terjadi di warung kopi di Pontianak, orang-orang melayu hanya menjadi penikmat kopi saja, rata-rata pemilik warung-warung kopi disediakan oleh orang-orang tinghoa yang memiliki banyak modal. Sehingga terjadi harmoni antara orang melayu yang menikmati kopi dengan orang tionghoa yang menyajikan kopi.

Namun semakin kesini, bukan hanya orang melayu saja yang menikmati kopi melainkan orang-orang dayak, Jawa, Madura, dan orang-orang suku lainnya juga menjadi penikmat kopi dan membaur satu sama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun