Engkau harus berbeda dengan dunia ini. Jangan engkau serupa dengan dunia. Jika ternyata engkau menemukan perkara yang membuat-mu harus berbeda dengan miliaran manusia, keluarga dan teman-teman, jangan engkau takut. Ada nasehat bijak berkata, "Jika engkau menemukan diri-mu menjadi bagian dari kerumunan orang banyak atau mayoritas, itu adalah saatnya untuk berhenti dan merefleksikan diri. Karena hidup yang tidak pernah di refleksikan adalah hidup yang tidak pantas untuk di jalani.."
Jadi secara filsafati dan astronomi atheisme sudah mati. Hancur, gugur dan rubuh tak bernilai..
Saya sadur dari komen-komen saya pribadi waktu berkomen di artikel para sahabat kompasianer yang bermaksud mencoba membuka mata, hati dan pikiran siapa pun yang membaca-nya bahwa betapa menipu-nya dunia ini.
Mungkin akan ada juga sebagian orang akan berkata "Loh..saya bukan atheis, saya punya agama, saya percaya penciptaan, saya percaya ADA Sang Pencipta, tapi saya juga percaya bumi bulat yang berputar2, dan galaksi2, planet2, percaya juga akan upaya eksplorasi manusia pada planet2 yang mirip bumi, yang suatu saat bisa migrasi ke sana, dan percaya juga satelit2.
Kata saya, you don't know what are you talking about..
Â
Damai beserta kita..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H