Mohon tunggu...
Aglofologi
Aglofologi Mohon Tunggu... Freelancer - Grafolog

Master Grafologi yang menggabungkan analisa tulisan tangan, pengalaman, dan Body Language agar lebih tajam dalam hal mengungkap karakter seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jika Saya Joko Widodo

9 Juli 2024   15:32 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Proses selanjutnya setelah pendataan tingkat IQ adalah pengelompokan dengan menggunakan metode Aglofologi sehingga terlaksana dengan baik dan praktis. Aglofologi adalah perpaduan Grafologi dan Aglomelogi yang digabung menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan analisa karater diri yang tepat. Dengan menganalisa karakter secara bertahap dan dikelompokkan masing-masing sesuai dengan karakter dan potensi diri untuk dibina dan dipekerjakan sesuai dengan kemampuannya. Pengelompokan ini juga berguna untuk memantapkan keahlian dengan cara saling mengasah dan mangasuh satu sama lainnya. Penanganan potensi setiap orang yang berbeda-beda dengan cara kehati-hatian tentu akan berdampak signifikan dan berkelanjutan dengan hasil yang semakin baik, proses demi proses yang akan dilalui berdasarkan fondasi yang kuat dan benar akan menghasilkan peningkatan kualitas, baik dari segi produktivitas maupun dari segi sumber daya.

Salah satu program unggulan adalah menggalakkan sumber daya kekhasan daerah dan kearifan lokal yang telah ada, seperti para pengrajin payung di daerah Tasikmalaya, mebel jati di Jepara, produksi tahu di Sumedang, parawisata di pulau Bali dan berbagai potensi daerah lainnya.

Ini adalah karya yang berlandaskan ke bhinekaan rakyat Indonesia, dimana semua elemen bangsa ikut berpartisipasi sebagai perabot yang menghiasi rumah Indonesia sesuai dengan fungsinya secara maksimal agar rumah Indonesia megah dan nyaman didiami oleh penghuni,  tetangga, maupun para tamu terhormat.

Memang tidak semua dapat dipuaskan dan menerima seorang pemimpin dengan baik, namun satu hal yang perlu kita ingat bahwa penggunaan anggaran yang berasal dari pajak dan hasil bumi Nusantara kalau tidak dikelola dengan baik oleh pemimpin yang kredibel maka semua orang tidak dapat menikmatinya, artinya seorang pemimpin dapat memberikan kebutuhan semua rakyatnya di saat yang bersamaan sebagai contoh, bebas mengeluarkan pendapat, adanya rasa aman, adanya fasilitas umum seperti jalan dan ruang terbuka yang dapat digunakan sebaik mungkin oleh siapa saja.

Rakyat tentu mau dijadikan sebagai apapun asalkan amanah dan halal, yang terpenting mendapatkan arahan dan bimbingan yang tepat sasaran. Bekerja di pos-pos terdepan atau tempat yang tidak strategis pun mereka tetap terima, selama itu sesuai dengan kemampuan dan potensi mereka untuk masa depan bersama.

Rakyat membutuhkan seorang pemimpin yang mau bekerja bukan untuk bersenang-senang dengan kelompoknya, melainkan seorang pemimpin yang dapat mewujudkan cita-cita leluhur yaitu damai sejahtera. Hampir semua rakyat menerima keadaan apapun jika memang itu adanya, semisal kondisi sedang tidak baik-baik saja mereka tetap akan setia, karena sudah ada di hati rakyat sebagai pemimpin jujur dan adil. Sebagai tolak ukur bagi masyarakat adalah berupa nilai yang tidak dapat terima seperti adanya kebohongan dan ketidakadilan kepada rakyat dan banyaknya peraturan-peraturan yang membuat semakin susahnya mencari pekerjaan.

Melalui program yang bertujuan untuk kebaikan bersama, dijalankan secara transparan, evaluasi dan berpedoman kepada kearifan lokal, serta melestarikan kekhasan daerah masing-masing, masyarakat tentunya akan tergerak untuk mensukseskannya dengan ikut secara langsung sebagai peserta di dalam setiap program-program yang ada dan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun