Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ruang Untuknya

5 Mei 2024   11:28 Diperbarui: 5 Mei 2024   11:42 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"saya sudah mewanti-wanti hal ini akan datang, sebenarnya ada suatu hal yang terjadi pada Aluna namun sayangnya hal ini yang membuat saya merasa sangat menyesal karena tidak pernah tahu jelas mengenai kejadian beberapa tahun lalu, yang saya tahu saat saya datang ke rumah sakit dan waktu itu Aluna sudah dalam keadaan bersimbah darah, saya mendengar persis saat itu dia hanya memanggil-manggil nama ayahnya yang saat itu dibawa ke dalam ruang perawatan. Jadi mungkin kalau nak Abhi ingin tahun lebih jelas mengenai apa yang terjadi beberapa tahun lalu mungkin hanya Aluna yang bisa menjawabnya" Abhi dengan seksama mendengar penjelasan dari bu Risa, nampak begitu jelas wanita itu sangat hancur saat setiap kata diutarakan mengenai Aluna.

Pria itu merasa kurang puas dengan apa yang diutarakan, dan saat itu juga ia merasa sepertinya ia harus mencari tahu apa yang terjadi pada gadis cantik bernama Aluna, gadis yang saat ia hanya membaca sekilas saja mengenai data diri gadis tersebut sudah membuatnya begitu penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada Aluna sehingga membuatnya begitu kecewa dengan dirinya bahkan memiliki keinginan yang begitu besar untuk mengakhiri hidup di usianya yang masih sangat muda.

Setelah berpamitan Abhi pun melangkahkan kakinya keluar dari gedung itu. Saat ini tujuannya adalah mencari keberadaan Aluna, keinginannya untuk mencari tahu tentang gadis itu kian membuncah.

Jogja, Senin 12 maret 2022

"Abhi" ujar seseorang, merasa namanya disebut seketika sang pemilik nama itu pun menoleh ke arah sumber suara.

"saya punya data beberapa orang yang mungkin bisa kamu bantu, saya sudah memisahkan beberapa data untuk ditangani rekan-rekanmu yang lain, tapi ada satu dari beberapa data ini yang saya rasa sangat menarik dan sepertinya hanya kamu yang bisa membantu gadis ini"Ujar pria paruh baya yang tadi memanggil Abhi seraya menyodorkan apa yang ada dalam genggamannya agar dapat dilihat oleh lelaki tersebut.

"Baik prof mungkin akan saya lihat dulu kasusnya"Ujar pria itu. Setelah menerima beberapa lembaran berisikan data pasien, pria yang akrab disapa Abhi itu pun kembali meneruskan langkahnya.

Abhista reaspati pangestu, itulah yang tertera pada bilik kokoh tempat yang menjadi saksi berbagai macam cerita telah ditumpahkan. Akrab dikenal dengan panggilan Abhi itu saat ini bekerja sebegai seorang psikiater, memiliki ketertarikan  membantu banyak orang melalui batinlah yang membuatnya menetap.

setelah mendudukkan dirinya pada kursi tempat ia biasa beristirahat, Abhi pun mulai membuka data yang telah diberikan, untuk segera ia cek dan telaah. Saat sampai di lembaran pertama, cukup berbeda dari data-data sebelumnya, tidak banyak tulisan mengenai gadis yang diketahuinya bernama Aluna itu. Namun, perlahan saat ia mulai membuka beberapa data setelahnya ia semakin penasaran, melihat dari hasil diagnosa yang cukup berat mengenai penyakit mental gadis ini ternyata tidak sebanding dengan data yang tercantum dalam kertas itu.

 

Bandung, sabtu, 12 januari 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun