Mohon tunggu...
Gubrak Jabrik
Gubrak Jabrik Mohon Tunggu... -

May I paint the sky?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kita-manusia

27 Desember 2011   15:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini seperti mimpi dalam malam lalu

Mula kau tatap mataku nakal, dan kau katakan

'mas mau aku buatkan kopi?'

terbang anganku meneguk kopi hitam pekat bergairah

lalu musik itu memlarutkan jiwa menjadi gairah

Kau tatapkan mata nakalmu, lalu .....

ah senyum itu selalu aku rindu

***

Kata demi kata berbaris rapi penuh gelak kelucuan

sungguh aku rindu lucumu

Biasanya, batang demi batang rokok terhimpas

lau kita berebah dan bergumul

penuh kata dan cerita, kita bercinta

di bawah rembulan senja

di temani pohon pohon nagka tua

kau ceritakan nafas nafas keresahan

nafas nafas manusia manusia

aneh,

nyata,

lau....

kita bercinta setelah segelas teh manis

menyongsong pagi untuk berkarya lagi

dan kita ternyata masih manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun