mengisyaratkan hasratku
untuk membuka tembok yang bisu
Tanpa kata-kata aku mencoba
untuk membaca karuniaMu
***
yang dulu bisu
sekarang aku kian tau
bahwa kamu dan aku tidaklah beda
bahwa aku perlu selalu bercermin
pada pancaran matamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!