Tidak mengakui timses dan relawan ini tujuannya supaya kalau ada apa-apa, Ahok tinggal cuci tangan. Setelah Ahok cuci tangan, tim relawan inipun tinggal hilang tanpa jejak, lenyap, wong dari awalnya pun sudah seperti siluman yang tak jelas identitasnya. Tinggallah orang yang dikerjain terima nasib apes karena kebodohannya.
Ahok saja segitu hati-hati menjaga dirinya, lho kok kita yang bodoh-bodohnya menyerahkan KTP kepada institusi tak berwujud, tanpa syarat, main percaya saja?
Katakanlah, kita sedemikian cinta buta dengan Ahok, tetap mau ngasih KTP. Tapi lakukanlah dengan hati-hati dan bertanggungjawab, ingat, masalah yang timbul nanti benar-benar tidak worthed. Kalau kita celaka, yang sedih diri sendiri dan orang tercinta. Tak ada dukung-mendukung seperti apapun yang layak membuat kita meresikokan diri.
Yang harus dilakukan sebelum menyerahkan fotokopi KTP dan KK :
1. Minta surat keterangan dari TEMAN AHOK, bahwa pengumpulan KTP ini adalah untuk kepentingan pencalonan Ahok, dengan tanda-tangan Ahok. Supaya jelas proses politiknya. UU menyatakan bahwa harus ada pencalonan baru ada dukungan. Kalau tidak mencalonkan, apanya yang mau didukung?
2. Minta izin, lisensi, surat pernyataan atau apapun juga, yang menunjukkan nama, identitas jelas, KTP daripada penanggungjawab TEMAN AHOK. Supaya bisa kita tanyain orang tersebut kalau suatu hari tiba-tiba kita dikepruk debt collector, sementara ingatnya tidak punya hutang dan cuma ngasih KTP ke TEMAN AHOK.
3. Minta identitas, copy KTP, no telpon rumah dan handphone dari penanggung-jawab kios atas posko TEMAN AHOK kepada siapa kita serahkan KTP.
4. Minta pernyataan yang isinya kurang lebih 'tidak akan menyalah-gunakan KTP untuk tujuan selain disebutkan' di dalam formulir dukungan untuk Ahok, yang ditanda-tangani penanggungjawab TEMAN AHOK, dengan nama dan identitas jelas.
Semua ini permintaan yang pantas kok. KTP kita diminta, maka kitapun berhak minta jaminan privasi kita dilindungi, niat kita tidak disalahgunakan. Kalau permintaan sederhana gitu saja ditolak, dimana masalahnya? Jelas proses ini tidak ada akuntabiliti, tidak ada niat baik, tidak ada transparansi. Jika KTP tetap diserahkan juga, alangkah bodohnya.
Gelang dan kaos tulisan gede-gede 'KTP Gue Sudah Buat Ahok' seperti pameran kenaifan dari pemakainya. Kalau terkena sial, sungguh kasihan.
Â