Hingga akhirnya, Biru sendiri yang membuat keputusan. Biru mau Binta bahagia. Biru memutuskan untuk hidup sendiri di Banda Neira, dan mengatakan kepada Binta bahwa Binta harus bersama Nug, karena menurutnya, Biru hanya memberikan kesedihan kepada Binta, dan hanya Nug lah yang akan membahagiakan Binta.
Buku ini dikemas dengan cover yang sangat indah. Perpaduan warna jingga yang mengambarkan dua orang yang sedang menatap senja. Novel ini menarik dan ringan untuk dibaca. Alur ceritanya sederhana dan mudah dimengerti. Kisahnya pun selalu menimbulkan rasa penasaran bagi para pembaca. Novel ini menjelaskan bahwa cinta itu sederhana, tetapi menyentuh. Terkadang, menyatakan cinta tidak perlu hiperbola dan cintai tidak perlu alasan ataupun sebab.
Namun, terdapat beberapa kata yang salah tulis atau kekurangan huruf. Dan juga beberapa puisi karya Biru yang terlalu panjang, sehingga membuat para pembaca bosan, meskipun hal itu merupakan hal yang romantis. Selain itu, pada bagian akhir buku, biografi penulisnya tidak ada, hanya ada pengenalan singkat mengenai pencipta karyanya.
Novel “Kata” ini sangat cocok untuk para remaja karena novel ini merupakan novel bergenre remaja dan juga cinta. Novel ini menceritakan kisah seorang anak kuliahan yang hidup berdua dengan seorang ibunya yang mengalami penyakit langka dan juga kisah asmara tokoh utama yang diceritakan secara runtut dan sinkronis. Terdapat nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil, seperti nilai persahabatan, percintaan, dan juga kekeluargaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H