Mohon tunggu...
Giyono Trisnadi
Giyono Trisnadi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter hewan

Menulis dari sudut pandang seorang dokter hewan dan diniatkan untuk memperbaiki diri sendiri, syukur kalau ada yang terinspirasi. Dalam dunia kesehatan berprinsip: Mencegah lebih mudah dari pada mengobati. Dalam dunia sosial berprinsip: Crah agawe bubrah rukun agawe santoso (Permusuhan, pertengkaran dan konflik membawa kerusakan, kerukunan membangun kesejahteraan dan kekuatan). Dalam dunia politik beraliran politik: Politik Sapi Bunting. Blog: http://karyadrh.blogspot.com/ \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik

2 September 2015   08:51 Diperbarui: 2 September 2015   09:10 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

h. anus.
Pastikan anus dan sekitarnya tidak ada kotoran (tahi, mencret, diare) yang menempel. Hewan yang sehat feses /tahinya (kotorannya) tidak mengotori anus dan sikitarnya.

i. Feses /tahi atau kotoran
Feses berbentuk agak padat (bisa agak encer tergantung pakan dan hewannya), tidak encer tidak berdarah menunjukkan hewan sehat. Kenali feses yang normal, feses yang tidak normal adalah petunjuk bahwa hewan sakit.

j. Urine /air kencing.
Air kencing jernih (bisa agak kuning tergantung pakan atau sedang dalam pengobatan), tidak berbusa adalah normal.

3. Meraba (Palpasi)
Raba apakah kelenjar kelenjar lymfe (lgl) di daerah leher dan bagian bagian lain yang terdapat kelenjarnya mengalami kebengkaan. Apakah kesakitan bila diraba, apakah suhu /panas tubuhnya terasa naik (lebih panas dari biasanya), bila ada lakukan dengan thermometer (suhu sapi normal 37,5 – 39 derajad C, kabing 38 – 39,9 derajad C, domba 38 – 39 derajad C) Adanya kebengkaan dan suhu tubuh yang melebihi panas dari normal adalah indikasi bahwa hewan sedang sakit.

4. Memeriksa Dengan Membau (mencium).
Bau kotoran hewan yang sakit berbeda dengan hewan sehat, apalagi hewan yang sedang terkena penyakit yang diiringi gejala diare berdarah.

Apabila dari hasil pemeriksaan menunjukkan semua organ normal maka didapat kesimpulan awal bahwa hewan tersebut sehat. Pemeriksaan hendaknya dilakukan dengan urutan yang benar agar membuat hewan tenang, hewan yang yang terganggu atau stress akibat dari pemeriksaan akan mengganggu hasil pemeriksaan itu sendiri.

Tentang kesehatan hewan klik: blog kesehatan hewan

DAFTAR PUSTAKA:
Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, Dr., 2005. “Syarat-Syarat Hewan Kurban Dan Hewan Kurban Yang Utama Dan Yang Dimakruhkan”. Almanhaj. Berjalan di atas di atas manhaj as-salafus-shalih. Website: http://almanhaj.or.id/content/1711/slash/0/syarat-syarat-hewan-kurban-dan-hewan-kurban-yang-utama-dan-yang-dimakruhkan/

Ammi Nur Baits (Ustadz), 2014. “Kriteria Hewan Kurban”. Konsultasi kesehatan dan Tanya Jawab Islam Copyright. Website: http://www.konsultasisyariah.com/kriteria-hewan-kurban/#

Fuad H. Basya, 2013. “Syarat-Syarat Sah Qurban”. Powered by NU Online © 2013 Copyright NU Online. Website: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,11-id,47559-lang,id-c,syariah-t,Syarat+Syarat+Sah+Qurban+I-.phpx

Subronto 2008. Ilmu Penyakit Ternak I-b (Mamalia) Penyakit Kulit (Integumentum) Penyakit-penyakit Bakterial, Viral, Klamidial, dan Prion. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun