Pernah dengar tentang desa Loji di kawasan Bogor? Di tempat ini terdapat sebuah air terjun yang dikenal dengan nama air terjun Cibadak. Selain itu di tempat ini dapat kita temukan tempat penangkaran elang.
Pada liburan Natal tahun 2015, saya bersama teman-teman melakukan perjalanan ke Curug Cibadak di Desa Loji. Saya yang kebetulan pada saat itu sedang berlibur di Bogor dijemput oleh teman-teman dari Jakarta. Dari Bogor dengan melewati rute Batutulis, kami pun pergi menuju Desa Loji. Sebelum sampai ke Desa Loji, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Warso Farm terlebih dahulu.
 Setelah satu jam berada di Warso Farm, perjalanan kami lanjutkan ke Desa Loji. Jalanan yang kami lalui lumayan sempit, sehingga bus yang kami tumpangi harus berhenti beberapa kali saat berpapasan dengan kendaraan lain. Akhirnya, setelah kurang lebih empat puluh lima menit dari Warso Farm, sampailah kami di Desa Loji.
Saat tiba di sana, bus yang kami kendarai berhenti di depan sebuah bangunan seperti sekolah (saya tidak begitu memperhatikan bangunan tersebut). Kami semua turun dari bus dan berjalan menuju ujung jalan. Jaraknya sekitar lima ratus meter. Jalanan yang harus kami lalui masih makadam. Sebenarnya bus dapat berhenti pas di ujung jalan makadam tersebut. Dari situ kami masih harus berjalan lagi di jalan setapak menuju pos. Setelah melewati lapangan, tempat parkir motor, kami pun tiba di pos.
Â
Â
Â
Setelah menyeberangi jembatan gantung kami memilih jalan yang mengarah ke kiri menuju Curug Cibadak. Rupa-rupanya kawasan ini juga dijadikan sebagai area perkemahan. Hari itu banyak saya temukan kemah-kemah berdiri di hutan cemara yang saya lalui. Banyak juga anak-anak remaja yang berkelompok berjalan menuju curug/air terjun.
Â
Â
Â
Beberapa dari kami memutuskan untuk kembali setelah kejadian itu, dan saya pun mengikuti mereka karena saya sudah berada cukup lama di air terjun tersebut. Tentu saja sekarang jalanan yang kami lalui lebih banyak menurunnya dibandingkan menanjak, namun memang jadi lebih licin. Namun, perjalanan menuju pos memang lebih cepat dibandingkan ketika berangkat.
Sesampai di pos, beberapa orang yang tadi mandi di air terjun segera membersihkan diri dan bergati pakaian. Kami pun kemudian kembali ke tempat dimana bus kami diparkir. Lapar menyerang kami, kami pun menuju satu-satunya warung yang ada di situ untuk sekedar membeli minuman atau makanan kecil sebagai pengganjal perut.
Setelah semua anggota rombongan terkumpul, bus melanjutkan perjalanan menuju Lido. Di sana kami mengisi perut, sesudah itu beberapa orang menuju tepian danau untuk berfoto-foto. Menjelang pukul 6 petang, bus yang kami tumpangi meninggalkan Lido menuju Jakarta. Saya yang saat itu sedang berlibur di Bogor kemudian memisahkan diri di persimpangan Tajur dan melanjutkan perjalanan menuju rumah, sementara teman-teman yang lain melanjutkan perjalanan mereka menuju Jakarta.
Â
Â
Gmt/01012016
Sumber foto: milik pribadi             Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H