Setelah didapatkan Rp/scf, kita dapat menggunakan LHV dan nilai kurs untuk mengkonversi ke satuan utama ($/mmbtu).
Untuk bahan bakar cair seperti bensin dan solar, dalam Rp/L dan data LHV dalam btu/gal, kita dapat langsung menggunakan konversi L/gal dan kurs. Kurs yang saya gunakan dalam perhitungan ini adalah Rp 13500/ US$.
Berdasarkan cara-cara tersebut di atas, dari satuan $/mmbtu dapat dihitung balik menjadi satuan setara dengan bahan bakar yang ingin dibandingkan. Dengan menggunakan spreadsheet seperti excel, kita dapat membuat beberapa baris, dan memasukkan harga aktual dengan fungsi goalseek, atau membuat tabel contekan seperti contoh di bawah untuk dapat membandingkan / memperkirakan dengan cepat harga per mmbtu bahan bakar tersebut.
Contoh 1
- Misalkan harga solar yang biasa kita pakai berharga Rp 8070/L (kolom paling kanan, baris 7), maka harga energinya adalah (baris yang sama, kolom paling kiri) $ 17.5/mmbtu.
- Apabila kita dapat menggunakan gas alam / LNG seharga $ 13.5/mmbtu (kolom 2, baris ke 5), harga setara solarnya adalah (baris 5, kolom terakhir) Rp 6917/L.
(fyi, perkiraan harga LNG saat ini untuk delivery Juli 2018 dapat dilihat pada publikasi Platts LNG, $ 9.15 /mmbtu)
Contoh 2
- Apabila kita menggunakan 1 tabung LPG 12kg seharga Rp 141000/tabung setiap bulan (Rp 141000/12kg = Rp11750/kg, baris 7 kolom LPG),
- dengan pola konsumsi yang sama, apabila kita menggunakan gas kota seharga Rp 4680/m3 (kolom gas alam, baris 4) kita akan mengeluarkan sebanyak (baris 4 kolom LPG x 12 ) Rp 70707 setiap bulannya.
(fyi, harga gas kota ditetapkan oleh Menteri ESDM melalui BPH Migas, seharga Rp 3202/m3 untuk rumah mewah di daerah Bekasi pada jaringan PGN)
Kira-kira demikian cara melakukan perhitungan untuk membandingkan harga masing-masing bahan bakar. Untuk menghitung lebih lanjut keekonomian konversi bahan-bakar, perlu dipertimbangkan juga harga dari converter kit, ketersediaan bahan bakar yang diinginkan, dampak dari konversi terhadap garansi kendaraan, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Referensi:
https://www.engineeringtoolbox.com/fuels-higher-calorific-values-d_169.html,
https://www.engineeringtoolbox.com/heating-values-fuel-gases-d_823.html