Mohon tunggu...
Gabriel Sujayanto
Gabriel Sujayanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

blogger penulisan efektif (djantobronto.wordpress.com), editor, freelancer, penyuka fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Darimana Datangnya Ide Tulisan?

23 Februari 2016   17:17 Diperbarui: 23 Februari 2016   17:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menulis apa? Rasanya susah sekali menemukan ide. Padahal selama roda kehidupan berputar, selalu memunculkan kisah yang tak pernah habis ditulis. Tinggal melatih kepekaan mengenali hal yang menarik perhatian. Anak kecil bisa menjadi contoh bagaimana ia mempertanyakan segala sesuatu untuk memuaskan rasa ingin tahunya.  

Kepekaan menemukan berita yang menarik perhatian, sering disebut sebagai  nose for news – naluri berita. Nose for news menyangkut:

1. Kemampuan untuk mengendus informasi  yang menarik perhatian pembaca.

2. Kemampuan untuk mengenali petunjuk yang akan membawa pada informasi yang penting.

3. Kemampuan untuk menghubung-hubungkan berbagai fakta dengan subyek yang sama.

4. Kemampuan untuk mengenali kemungkinan bahwa sebuah kejadian berhubungan dengan informasi yang sudah ia dapatkan.

Tom Wicker dari New York Times bilang, insting, pengalaman, ketajaman ingatan, perhatian pada detail, menjadi modal untuk mengendus informasi berharga.    

Beberapa hal berikut juga bisa dipakai untuk menemukan topik tulisan.

 

# Menyimak trending topic

Simak yang sedang jadi perbincangan hangat di masyarakat. Topik yang diobrolin, diomongin, dan muncul di laporan koran atau TV, lantas tuliskan. Istilah kerennya, riding the wave. Ikut arus, menunggangi gelombang. Ketika Jakarta sedang banjir, bikinlah laporan tentang banjir dari A – Z. Ketika Polri dan KPK berseteru, cobalah tulis segala hal yang berhubungan dengan perseteruan tersebut. Saat demam berdarah membawa kepanikan, coba kulik topik ini lebih dalam dan hidangkan buat pembaca.

Atau Anda mau membuat laporan panjang ikhwal  batu akik yang tengah jadi   magnet perbincangkan di masyarakat.  Bisnisnya, cara penambangan, jenis-jenisnya, perajinnya, konflik  penambang dengan pemerintah. Berbicara soal hukuman mati, pasti seru. Banyak sisi yang bisa dijadikan sebagai pintu masuk.  Kisah kejahatannya, pelakunya, tatacara hukuman mati, sejarahnya,  ragam hukuman mati,  P. Nusakambangan yang menjadi lokasi eksekusi,  atau justru pro kontranya.

Menunggangi arus, menjadi cara paling mudah untuk memikat pembaca. Topik tulisan yang didasarkan pada trending  topik biasanya terbatas jangka waktu penulisannya. Selama topik tersebut masih hangat dibicarakan, tulisan akan tetap menarik. Namun ketika isunya mulai meredup topik tersebut sudah tidak menarik lagi untuk dibahas.

Puluhan judul buku yang berkisah tentang Jokowi menghampar di gerai toko buku. Mengupas tentang Djoko Widodo dari mulai  ia menjabat sebagai Guberbur sampai akhirnya mencalonkan diri sebagai presiden dan akhirnya terpilih menjadi presiden. Namun kini, nyaris tak ada buku baru tentang kiprahnya setelah menjadi presiden.  Kepopulerannya masih tinggi, tapi keingintahuan orang tentang sosok Jokowi mulai berkurang. Itulah sebabnya penulis yang mengandalkan pada trending topik mesti sigap memanfaatkan momen tersebut.

 

# Hari-hari besar dan bersejarah

Ada puluhan hari bersejarah dan hari besar yang bisa menjadi pijakan penulisan. Cerita tentang Valentine aktual dan menarik asalkan Anda menuliskan dengan angle yang baru. Juga misalnya dengan menghubungkan perempuan pekerja dengan semangat R.A Kartini.

Berbeda dengan trending topik, momen penulisan hari-hari besar dan bersejarah justru bisa disiapkan jauh-jauh hari.  Hari kemerdekaan, misalnya selalu jatuh setiap tanggal 17 Agustus.  Atau kalaupun bergeser, seperti hari raya Idul Fitri tetap dapat dilihat sebelumnya. Dengan demikian penulis lebih leluasa dalam mengumpulkan bahan dan menentukan hal apa yang bakal didalami. Saat yang tepat mengeluarkan tulisan ini adalah pas tanggal tersebut ditetapkan.

Seringkali berbagai hari besar itu hanya sebagai sebagai cantelan sebuah topik, bukan langsung membahas tentang peristiwa itu sendiri. Hari kemerdekaan RI, bisa dipakai sebagai cantelan tulisan tentang orang-orang yang pantang menyerah menjaga suaka margasatwa dari gangguan penebang liar, misalnya. Atau mengapreasi hari Batik dengan menulis batik-batik pesisiran.

 

# Hobi

Lewat hobi, Anda tentu  fasih menceriterakan apa saja yang Anda lakukan. Berkebun. Berburu. Memancing. Seorang dokter hewan, bisa menuliskan pengalamannya berinteraksi dengan hewan-hewan yang notabene menjadi pasiennya. Anda hobi ngudap, jangan simpan pengalaman agar tidak berkarat.  Ceriterakan bagaimana serunya berburu makanan dan menikmati sensasi rasa saat menyantap. Punya kesukaan melancong, 1001 kata bisa Anda curahkan untuk mengambarkan perjalanan dan keindahan tempat wisata yang dikunjungi.

Hobi sebenarnya bisa ditulis kapan saja. Apalagi bila hobi tersebut dikerjakan sepanjang waktu. Hobi memasak, bersepeda, berolahraga, memelihara anjing, kucing, reptile, ular, mengumpulkan benda antic, filateli, dsb. Anda tinggal menggali aspek yang berhubungan dengan hobi tersebut. Apakah berkenaan dengan orangnya atau caranya.  Ada 1001 topik yang bisa Anda tulis, apalagi masing-masing pelaku hobi ini punya cara tersendiri dalam menggeluti hobinya.

 

# Memberi informasi dan panduan

Dengan semangat berbagi, Anda bisa menuliskan ratusan tulisan, mengedukasi dan menambah pengetahuan pembaca. Kita ketahui bersama berbagai hal mengalami perkembangan dan kemajuan. Nah, di sini muncul peluang untuk men-share pengetahuan tersebut lewat tulisan. Dan adalah sifat manusia untuk terus belajar agar tidak ketinggalan zaman.  Bagaimana bertanam tanaman buah dalam pot, membiakkan kucing Persia, memelihara burung love bird, memperbaiki komputer, kiat praktis membersihkan sofa, berburu koleksi komik lama, kiat menentukan lokasi usaha, tips praktis membuat taman, tips belajar di perguruan tinggi, menghadapi tes wawancara, dsb.

Pengalaman nyata bahkan bisa langsung menjadi tulisan. Apa saja dari mulai yang sederhana sampai yang komprehensif. Pengalaman lolos tes perguruan tinggi, pengalaman menyelenggarakan gathering, pengalaman memotret hewan di habitat asli, pengalaman mendaki gunung, pengalaman mendidik anak, pengalaman mengelola keuangan keluarga, pengalaman membuka usaha, pengalaman sembuh dari penyakit kanker, pengalaman berkunjung ke P. Komodo, dsb.

 

# Menyimak koran, majalah, buku, internet

Dari berita yang nampaknya kecil dan remeh di sebuah koran Anda bisa mengembangkan menjadi tulisan yang panjang dan menarik. Penulis pernah mendapati tulisan kecil di koran daerah tentang seorang siswa SMA yang sembuh dari penyakit kanker karena mengonsumsi susu kuda liar.

Sebagai wartawan di majalah Intisari, penulis waktu itu penulis tertarik untuk mengembangkannya menjadi tulisan yang lengkap. Mulailah menelusuri kebenaran ceriteranya dengan melakukan reportasi dan mewanwancarai  sumber-sumber terpercaya. Mulai  dari pemilik kuda liar, dokter yang merawatnya di RSCM, Balai Penelitian Ternak, si pasien, dsb.  Laporan tentang SUsu Kuda Liar tersebut ternyata mendapat sambutan yang luar biasa. Dan mulai saat itu booming Susu Kuda Liar pun dimulai.

Internet juga menjadi sumber informasi yang menuntun kita untuk mendapatkan ide penulisan. Berbagai situs komunitas, situs pemerintah daerah, situs hobi, dsb menjadi sumber tulisan yang tidak habis-habisnya.

 

# Memberi solusi atas masalah

Bahkan saat Anda sedang terbelit masalah, bisa menjadi inspirasi tulisan. Ingat, masalah  pasti  dihadapi oleh orang lain. Mereka ingin tahu solusinya. Misalnya, banyak pencari kerja yang susah mendapatkan pekerjaan. Nah, Anda dapat membuat tulisan tulisan tentang Tips Cepat diterima Di Dunia Kerja. Tak sedikit toko online yang susah berkembang. Maka Anda dapat membuat tulisan tentang Tips Membuat  Toko Online Yang Laris. Menurut survey kesehatan, sebagian masyarakat mengidap penyakit Diabetes. Tulisan tentang bagaimana mengendalikan gula darah tanpa obat pasti diminati.

Beragam ide di atas hanyalah contoh, ide bisa datang darimana saja, di sekitar kita, tanpa kita beranjak dari rumah.  Saya percaya Anda punya lebih banyak ide yang bisa Anda kembangkan menjadi tulisan yang menarik. Benar kata orang, ide sejauh cakrawala.

 

Berikut contoh beragam topik

Pada majalah Intisari, Januari 2014

Rico Ceper, Menghidupkan Olahraga di Dunia Gemerlap; Melbourne, Kota Kecil Yang Besar; Apakah Saya Kecanduan Seks; Habis Makan Jangan Langsung Gosok Gigi; Radio Antisadap Karya Anak Bangsa; Komunitas Berhati: Bebersih Hati, Bebersih Rumah Ibadah; Bisnis Jilbab dengan Sentuhan Personal, Selamat Datang Mobil-Mobil Non Emisi; Musang Terkekeh Tanda Berahi; Ngorok Juga Bikin Nyawa Keok; Pesta Nikah Tak Harus Ramai dan Gemerlap; Ada Tanda “X” di Geografi Batin Mandela, Proklamasi yang Hampir Gagal; 2014: Kuda Binal yang Temperamental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun