Mohon tunggu...
Cristy Jennifer
Cristy Jennifer Mohon Tunggu... Lainnya - Artist

Hi, my name is Cristy Jennifer. I have a simple nickname, which is Jeje. I want to gain more experience through opportunities in working, contributing, and developing together. Besides, I am a person who loves the art of performance, such as theatre, traditional or modern dance, and so on.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Temukan Mileamu 1990

22 Februari 2018   13:01 Diperbarui: 22 Februari 2018   13:06 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul : Milea, Suara dari Dilan

Pengarang: Pidi Baiq

Genere: Fiksi, Fiksi Dewasa muda

Terbitan pertama: 2016

Penerbit: Pastel Books

"Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana anak zaman dahulu."

Berawal dari novel yang  berjudul "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990" dan "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991" kedua novel ini kemudian diangkat menjadi sebuah film dan begitu diminati oleh kalangan muda di Indonesia. Apalagi, pemeran yang terpilih dalam film ini adalah Iqbal Ramadhan dan Vanesha Prescilla, kedua artis dengan paras mereka yang mampu menarik hati para penontonnya. Setelah menonton film tersebut, langsung saja saya membaca sebuah novel yang berasal dari kisah yang sama  dengan tokoh yang sama, namun dengan sudut pandang yang berbeda dari seorang Dilan dan Milea.

Tak berbeda dari novel sebelumnya, "Milea, Suara dari Dilan" juga bertemakan tentang kisah percintaan remaja di tahun 90-an. Novel "Milea, suara dari Dilan" menceritakan tentang masa-masa yang dilalui oleh Dilan. Mulai dari kisah hidupnya yang selalu berpindah-pindah mengikuti sang ayah yang merupakan seorang tentara, awal dia terikat dengan yang namanya geng motor, hingga Dilan bertemu dengan Milea yang merupakan anak pindahan dari Jakarta yang membuat dirinya berani untuk menyatakan cintanya. 

Dan juga ada sangkut pautnya dengan hal-hal percintaan, persahabatan dan perselisihan yang dialami oleh Milea di kedua seri novel sebelumnya. Menurut saya, novel seri pertama dan kedua lebih menceritakan bagaimana perasaan seorang Milea yang mengalami masa-masa dalam masalah percintaannya dan menilai sosok Dilan itu seperti apa . 

Sedangkan, novel seri ketiganya menceritakan sosok perempuan yang dilihat dari sudut pandang laki-laki. Tentang bagaimana sosok Milea dimata Dilan, bagaimana Milea bisa menarik hati Dilan yang bahkan tidak tertarik pada siapapun yang berani menaruh hati kepada dillan. Perasaan Dilan dengan problematika yang mereka rasakan saat menjalin hubungannya. Dilan juga mengisahkaan tentang dirinya disana dengan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama.

 Menceritakan tentang kehidupannya, orang-orang terdekat yang berpengaruh dalam hidupnya, kisah-kisah masa percintaannya, masa-masa dia menjalani kehidupan SMA, dan banyak hal yang Dilan sampaikan dalam novel tersebut. "perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu"ini adalah kalimat pertama yang ditampilkan di sampul depan buku.

Alur dari novel ini sudah pasti mengandung jalan cerita mundur. Dilihat dari apa yang diceritakan disini, dimana seorang Dilan yang menceritakan masa lalu mereka di tahun 1990 dan mulai mencurahkan semuanya didalam novel terrsebut. "Aku tidak jadi nelpon si Komar, tapi sudah membaca dua buku yang ditulis oleh Pidi Baiq, judulnya "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990" dan "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991."kutipan kalimat pertama yang ditulis dalam pendahuluan.

Dalam novel "Milea, Suara dari Dilan", para tokoh yang terlibat dalam novel ini diperlihatkan dalam bentuk gambar pada halaman pertama novel ini. Hanya beberapa tokoh yang dijelaskan didalamnya, dan disini saya akan mengambil beberapa tokoh saja yang mungkin merupakan orang-orang terdekat Dilan, diantaranya:

Dilan (tokoh utama) adalah seorang murid kelas 2 SMA yang tergabung dalam salah satu geng motor di Bandung. Dilan diangkat sebagai panglima perang dalam persatuan geng motornya. Dikenal sebagai anak yang nakal dan jago dalam hal perkelahian. Dia adalah tipe orang yang tidak suka basa-basi, namun ia juga orang yang puitis yang mampu mengeluarkan apapun yang ada dipikirannya. "Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Nggak tahu nanti sore".Dilan juga dikenal dengan caranya berbicara yang sedikit terdengar melucu tapi tidak lucu. Begini cara Dilan memperkenalkan dirinya, "Langsung saja. Namaku Dilan, jenis kelamin laki-laki, bernafas menggunakan paru-paru, sama seperti seekor paus. Tahun 1977, pernah ingin jadi macan, tapi itu gak mungkin".

Milea atau biasa dipanggil Lia, anak baru pindahan dari Jakarta, Saat pertama kali masuk sekolah, Milea menjadi incaran ribuan pasang mata di sekolahnya. Dia adalah sosok perempuan yang disukai oleh Dilan, dengan parasnya yang cantik dan merupakan orang yang sederhana dalam kesehariannya, dengan mudahnya dia menarik perhatian Dilan. 

Menurut Dilan, Milea adalah perempuan yang sudah nyaman dengan dirinya sendiri, bukan seorang gadis yang bergaya mewah, dan dia adalah orang yang bisa membuat Dilan bahagia. "Aku senang akhirnya bisa berpacaran dengan Lia. Bagiku, Lia adalah perempuan yang memiliki semua yang aku sukai". Milea juga satu-satunya pacar Dilan yang dekat dengan bunda. "aku rindu bunda, rindu Disa"kata Lia disela reuniannya bersama Dilan dan anak-anak lainnya.

Bunda, ibunya Dilan yang dia panggil Bunda "kecuali kalau akunya sedang mau minta uang aku memanggilnya Bundahara", adalah seorang pujakesuma (putri jawa kelahiran sumatera), orang yang pintar dan menjadi kepala sekolah di sekolah menengah atas "Awalnya si Bunda hanya guru biasa yang ngajar bahasa Indonesia. Entah bagaimana, tahun 1989, dia naik jabatan menjadi seorang kepala sekolah di salah satu SMA yang ada di Bandung". Bunda merupakan orang yang dekat dengan Milea, kebanyakan sosok dari sang bunda banyak diceritakan oleh Milea. "Jangan sampai banyak-banyak, biar buku ini tidak melenceng menjadi buku biografi si Bunda. Apalagi Lia sudah bercerita cukup banyak tentang si Bunda di dalam buku "Dilan, dia adalah Dilanku".

Anhar, kakak kelas dan teman satu geng motornya Dilan. Anhar dikenal oleh Dilan berkat pengeroyokan yang dilakukannya kepada Dilan dan Piyan, yang akhirnya menjadi salah satu teman dekatnya Dilan. Terkenal sebagai pembuat onar yang suka memalak teman-teman sekolahnya. "naon?, ngomong aing pengemis?"kata si Anhar waktu memalak dan belum mengenal Dilan.Pernah suatu hari, si Anhar berani menampar pipi Milea "Saya nampar Lia. Maaf Lan". Tapi, Dilan selalu jadi pembela Milea hingga harus berkelahi dengan Anhar.

Piyan merupakan salah satu sahabat sejati Dilan selain Akew. teman dekat Dilan sejak SMP  dan masuk di SMA yang sama di Bandung. Piyan dan Dilan tergabung dalam satu geng motor, namun Piyan tidak terlalu aktif dalam perkumpulannya tersebut. Dia juga seorang yang up to datedengan berbagai permasalahan disekitar, bisa dibilang dia adalah sumber informasi bagi Dilan. berkat Piyan, Dilan bisa mengetahui banyak hal tentang Milea, dan dia adalah orang yang mengantarkan surat Dilan yang pertama kepada Milea.          

Megenal tempat-tempat yang sering muncul dalam novel ini, novel ini berlatarkan di daerah Bandung, bisa dilihat dari puisi-puisi yang ditulis oleh Dilan.

"Milea 1

Bolehkah aku punya pendapat?

Ini tentang dia yang ada di bumi

Ketika Tuhan menciptakan dirinya

Kukira Dia ada maksud mau pamer

 

Dilan, Bandung 1990"

Novel ini juga menghadirkan suasana tahun 90-an yang dialami oleh Dilan. Menampilkan segala macam permasalahan tempo dulu, dimana para remaja belum mengenal yang namanya gadget. Oleh karena itu, setiap kali Dilan ingin menghubungi Milea, dia harus mempersiapkan recehan yang dia punya untuk pergi ke telepon umum. Banyak tempat di Bandung yang dijadikan setting dari novel ini, namun tempat tersebut sudah tidak terlihat lagi pada masa sekarang ini. Salah satunya adalah bioskop yang dikenal dengan nama Regent, "tadinya mau ngajak nonton," kata Susi.

Menurut yang saya baca, novel ini adalah kisah nyata yang dialami oleh Pidi Baiq yang alurnya terlihat tidak terlalu dramatis seperti sinetron-sinetron kebanyakan, alurnya terlihat biasa saya namun tidak  menghilangkan unsur romansa nyata pada masa itu. Kesalahannya berasal dari saya yang belum membaca seri pertama dan kedua dari novel Dilan, saya langsung menonton filmnya waktu itu, dan setelah menonton saya pun langsung membaca novel "Milea, Suara dari Dilan". 

Itu semua sepertinya kesalahan besar, dan akibatnya dalam beberapa babak saya kurang paham dengan ceritanya. Namun,Setelah menonton filmnya dan dilanjutkan dengan membaca novel ini, kita bisa tau bagaimana perasaan Dilan setelah kejadian saling rindu antara mereka berdua, ya walaupun banyak hal yang dikatakan oleh Lia yang tidak saya ketahui, "sudah Lia jelaskan didalam buku itu. Tak perlu lagi aku ulang."

Yuk mengenal si penulis...

"Berkarya adalah bersikap apa adanya, tanpa expetasi dan ambisi." Kata  Pidi Baiq, sang penulis novel Dilan. Lahir di Bandung, 8 Agustus 1972, adalah seniman multitalenta asal Indonesia. Dia adalah penulis novel dan buku, komikus, ilustrator, dosen, musisi sekaligus pencipta lagu. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam yang didirikan pada tahun 1995 (wikipedia). 

Sosok Pidi Baiq semakin dikenal berkat novel terbitan 2015 yang berjudul "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990" dengan seri keduanya "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991"dan seri ketiganya "Milea, Suara dari Dilan". Selain novel tersebut, Pidi Baiq juga telah banyak menerbitkan novel, diantaranya: Drunken Monster, Drunken Mama, Drunken Molen, Hanya Salju dan Pisau Batu,dan yang saat ini sedang dibincangkan Dilan Milea.

Memang seorang Pidi Baiq memiliki selera humor yang tinggi. Dilihat dari buku-buku yang ditulis olehnya yang mampu membuat orang tertawa. Menurutnya, disaat menulis maupun bermusik, Pidi Baiq hanya ingin menghibur dirinya, tapi dengan karya-karyanya tersebut dia dapat menghibur dirinya dan juga orang lain. "Bahkan seorang pemabuk adalah guru bagiku, ketika dia teler dan nyungsep di comberan, dia mengajarkan aku untuk jangan jadi pemabuk."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun