Ini tentang dia yang ada di bumi
Ketika Tuhan menciptakan dirinya
Kukira Dia ada maksud mau pamer
Â
Dilan, Bandung 1990"
Novel ini juga menghadirkan suasana tahun 90-an yang dialami oleh Dilan. Menampilkan segala macam permasalahan tempo dulu, dimana para remaja belum mengenal yang namanya gadget. Oleh karena itu, setiap kali Dilan ingin menghubungi Milea, dia harus mempersiapkan recehan yang dia punya untuk pergi ke telepon umum. Banyak tempat di Bandung yang dijadikan setting dari novel ini, namun tempat tersebut sudah tidak terlihat lagi pada masa sekarang ini. Salah satunya adalah bioskop yang dikenal dengan nama Regent, "tadinya mau ngajak nonton," kata Susi.
Menurut yang saya baca, novel ini adalah kisah nyata yang dialami oleh Pidi Baiq yang alurnya terlihat tidak terlalu dramatis seperti sinetron-sinetron kebanyakan, alurnya terlihat biasa saya namun tidak  menghilangkan unsur romansa nyata pada masa itu. Kesalahannya berasal dari saya yang belum membaca seri pertama dan kedua dari novel Dilan, saya langsung menonton filmnya waktu itu, dan setelah menonton saya pun langsung membaca novel "Milea, Suara dari Dilan".Â
Itu semua sepertinya kesalahan besar, dan akibatnya dalam beberapa babak saya kurang paham dengan ceritanya. Namun,Setelah menonton filmnya dan dilanjutkan dengan membaca novel ini, kita bisa tau bagaimana perasaan Dilan setelah kejadian saling rindu antara mereka berdua, ya walaupun banyak hal yang dikatakan oleh Lia yang tidak saya ketahui, "sudah Lia jelaskan didalam buku itu. Tak perlu lagi aku ulang."
Yuk mengenal si penulis...
"Berkarya adalah bersikap apa adanya, tanpa expetasi dan ambisi." Kata  Pidi Baiq, sang penulis novel Dilan. Lahir di Bandung, 8 Agustus 1972, adalah seniman multitalenta asal Indonesia. Dia adalah penulis novel dan buku, komikus, ilustrator, dosen, musisi sekaligus pencipta lagu. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam yang didirikan pada tahun 1995 (wikipedia).Â
Sosok Pidi Baiq semakin dikenal berkat novel terbitan 2015 yang berjudul "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990" dengan seri keduanya "Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1991"dan seri ketiganya "Milea, Suara dari Dilan". Selain novel tersebut, Pidi Baiq juga telah banyak menerbitkan novel, diantaranya: Drunken Monster, Drunken Mama, Drunken Molen, Hanya Salju dan Pisau Batu,dan yang saat ini sedang dibincangkan Dilan Milea.