Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Debu Toko yang Datang dan Datang Lagi

21 Juli 2024   05:05 Diperbarui: 21 Juli 2024   08:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua adalah pemahaman yang masih keliru, salah mengerti dan kita belajar Dhamma itu bukan dari terjemahan Bahasa pertama, yakni Bahasa Pali, bias bisa terjadi kalau salah menerjemahkan. Sehingga bisa jadi ketika terjemahannya kurang tepat namun yang dibaca itu sudah merasa benar, dan merasa sudah tahu.

Hal yang ketiga itu kita baru punya satu atau dua modal saja, yaitu hanya punya perhatian dan semangat, namun belum punya kebijaksanaan, atau bisa juga kita hanya memiliki dua diantara tiga hal tersebut, yakni kebijaksanaan, perhatian dan semangat.

Berikutnya keterkaitan debu dengan yang saya rasakan dalam cerita di atas sesungguhnya ketika kita merenung bahwa debu-debu pengotor batin jauh lebih banyak daripada debu-debu yang datang ke toko saya. Debu-debu itu berupa keserakahan, kebencian, dendam, irihati, keraguan, kemalasan dan lainnya. Sehingga seandainya seseorang berjuang membersihkan debu yang satu, bukan tidak mungkin debu-debu lain semakin banyak. Maka dari itu perlu yang pengetahuan serta kesadaran penuh untuk melihat hal-hal tersebut. Perlu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, daya Upaya benar, perhatian dan samadhi benar penembusan bisa direalisasikan.

Cara sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan belajar ajaran kebenaran, praktik hal-hal yang benar, termasuk melatih diri dalam pengembangan batin. Menumbuhkan kesadaran setiap saat adalah cara untuk mengembangkan kebijaksanaan yang disertai dengan semangat dan perhatian penuh.

Mengetahui debu-debu batin, berusaha membersihkan dengan penuh semangat, penuh perhatian dan disertai kebijaksanaan merupakan cara kita membersihkan debu-debu dari pengotor batin. Selamat berjuang.

Salam metta,

**

Jakarta, 21 Juli 2024
Suhendri, Kompasianer Mettasik

Dharmaduta | Pengajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun