Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecemasan Berlebih

26 Maret 2024   05:50 Diperbarui: 26 Maret 2024   05:57 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecemasan berlebih (gambar: alodokter.com, diolah pribadi)

Siapa yang sering mendengar ancaman seperti ini waktu kecil? "Kalau kamu nakal, Mama kurung kamu di kamar mandi!"

Ancaman yang kita anggap biasa, ternyata memberikan dampak yang luar biasa di masa depan.

Berdasarkan pengalaman nyata di ruang terapi.

Hari Kamis kemarin, tepatnya tanggal 22 Maret 2024, kami kedatangan seorang klien perempuan, sebut saja namanya Bunga. Bunga berusia 33 tahun, sudah menikah, dan dikaruniai 2 orang anak.

Bunga datang kepada kami dengan keluhan kecemasan berlebih yang sudah mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketika kecemasannya datang, diawali dengan jantung berdebar, badan gemetar. Karena tidak bisa menguasai dirinya, akhirnya Bunga mulai menggigiti kuku, mencubiti tangan, dan kakinya, lalu menangis terisak-isak, bahkan badan sampai kaku.

Kecemasan ini selalu datang ketika Bunga berada di suatu ruangan yang ada orang tidak dikenal. Contoh: Bunga pergi ke cafe yang sedang sepi, hanya ada satu customer yang duduk. Namun, ketika ada customer lain yang masuk, Bunga sudah mulai cemas, berdebar, gemetar, dan akhirnya mengajak suaminya untuk segera pulang.

Ternyata apa yang diungkapkan oleh pikiran bawah sadar sangat mengejutkan.

Bunga mengalami kembali kejadian di usia 2 tahun ketika berada di rumah bersama dengan nenek. "Kalau kamu nakal, nanti nenek masukkan kamu ke Gudang!!" ancam Nenek sambil membuka pintu Gudang yang dimaksud.

Gudang ini adalah sebuah ruangan kecil, penuh debu, sarang laba-laba dimana-mana, gelap, dan sempit. Tidak ada barang, hampa. Lokasi gudang berada sekitar satu meter dari lantai sehingga kalau sampai Bunga dimasukkan ke Gudang itu, dia tidak akan bisa keluar. Hal ini menyebabkan Bunga sangat takut.

Ditambah lagi kejadian di usia 5 tahun, Bunga sedang bermain petak umpet dengan saudara-saudarinya. Tanpa pikir Panjang, Bunga memilih bersembunyi di dalam lemari baju yang gelap. Bunga pun takut sekali, tapi sudah tidak bisa keluar.

Diperkuat lagi dengan kejadian di usia 6 tahun, Bunga tidak sengaja terkunci di kamar mandi yang gelap. Di saat itu hanya ada adiknya yang masih balita di rumah sehingga tidak bisa membantu membukakan pintu karena tingginya belum sampai. Bunga pun ketakutan karena tidak ada yang membantunya.

Masalah yang Bunga rasakan saat ini sebenarnya berasal dari kejadian traumatis di masa lalu dengan muatan emosi negatif. Kejadian di usia 2 tahun diperkuat dengan beberapa kejadian berikutnya, semakin meningkatkan emosi negatif.

Saat intensitas emosi negatif mencapai level tertentu akan muncul masalah (symptom) baik secara fisik ataupun emosi. Dalam kasus Bunga, masalah yang muncul berupa emosi, tapi jika Bunga membiarkannya berlarut-larut, akan muncul masalah fisik juga.

Dalam kondisi hypnosis, akar masalah telah ditemukan dan "dicabut" dan symptom pun hilang. Bunga pun sembuh.

Apakah hanya hipnoterapi saja yang bisa menyelesaikan masalah ini? Ada solusi lain yang bisa menyelesaikan masalah emosi setiap manusia. Yaitu dengan Meditasi Vipassana.

Dalam meditasi Vipassana, kuncinya adalah menjadi pengamat yang penuh perhatian dan tidak menghakimi terhadap pengalaman Anda sendiri. Ini adalah cara ampuh untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik dan hidup dengan lebih damai dan penuh perhatian. Tapi kami bukan pakarnya untuk menjelaskan tentang Meditasi Vipassana ya.

**

Makassar, 26 Maret 2024
Penulis: Novylia Syariyanto, Kompasianer Mettasik

Certified Hypnotherapist

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun