"Kita bisa mengubah neraka menjadi surga dengan mengubah sudut pandang. Sudut pandang yang berbeda akan memunculkan reaksi yang berbeda."
"Dunia akan tampak indah saat kita beraksi positif. Dunia adalah cerminan diri sendiri. Bagaimana memandang dunia tergantung suasana hati anda, oleh karena itu always be positif dan be proaktif, jangan reaktif."
"Dalam karma yang paling penting adalah cetana, niat dan kehendak untuk berbuat."
"Contoh, Saat Ade membantu teman yang dalam kesusahan, niatnya apa? Yang tau niatannya cuman Ade sendiri. Niat itu bisa bermacam-macam, ada yang membantu demi mencari keuntungan buat diri sendiri, demi cari nama baik, demi kesejahteraan teman, demi menjadi contoh yang baik buat sesama dan sebagainya."
"Tentu dari sekian banyak macam niat dan kehendak diatas akan menghasilkan karma yang berbeda-beda juga."
"Jangan meremehkan kejahatan maupun kebajikan walaupun kecil, sebab bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang jatuh setetes demi setetes, demikianlah karma akan membentuk kebiasaan dan kebiasaan ini akan membuat watak anda. Mau jadi orang bodoh atau bijaksana ditentukan oleh perbuatan diri kita sendiri."
"Karma ditentukan oleh masa lalu dan sekarang. Buah karma lampau seperti lahir jadi anak siapa, punya muka seperti apa, kita tidak bisa mengubahnya. Kita hanya bisa fokus mengubahnya saat ini."
"Apakah Ade mengerti?"
Ade : "Zzzzzz..."
**
Jakarta, 12 November 2023
Penulis: Lisa Tunas, Kompasianer Mettasik