Sebenarnya kalau kita jeli, hukum Patticca Samupadda sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang sering kualami adalah, Di saat ada niat untuk berdana, tapi ternyata keuanganku sedang defisit, mau tidak mau niat itu kulupakan. Akan tetapi, pada detik-detik terakhir selalu ada aja jalan untuk mewujudkannya, ini benar-benar ajaib.
Dengan merenungkan hukum Patticca Samuppada aku menjadi lebih mengerti Dhamma dan sedikit demi sedikit dapat mengikis kilesa di dalam batinku. Benar, aku masih suka menyesali apa yang hilang, namun aku belajar iklas melepasnya.
Termasuk melenyapkan rasa iri dan dengki dari hati kita, dan mengisinya dengan cinta kasih. Hukum Patticca Samuppada akan bekerja dengan sendirinya membuahkan karma baik untuk diri kita sendiri. Â
Salah satu bait Paritta Karaniya Metta Sutta berbunyi: Jangan karena marah dan benci kita mengharap orang lain celaka.
Jadi, jangan mencubit kalau tidak mau dicubit. Sedikit demi sedikit kita harus memutuskan nafsu kesinginan kita agar terbebas dari kelahiran Kembali.
Semoga semua mahkluk hidup berbahagia
**
Jakarta, 05 November 2023
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik
Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H