Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Horor Saat Pangeran Gaib Mengambil Sukmaku

22 Juli 2023   05:55 Diperbarui: 22 Juli 2023   06:03 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, di otak kriminalku timbul ide untuk membalasnya.

"Wah... Kita terlambat nih, penerbangan selanjutnya baru ada jam sebelas tiga puluh, gimana mbak?"

"Sori, mbak yang terlambat, bukannya kesalahan bagian tiketing lho. Tadi di telpon, mba bilang dengan pede-nya penerbangan akan ditunda, nungguin kita. Tadi saya terlanjur terkesan akan kekuasaan instansi mbak yang bisa menunda jadwal penerbangan. Kekuasaannya seperti presiden aja." aku berkata nyerocos. 

Akhirnya sambil melewati waktu, kami mengambil paket refleksi. Dan, dalam hati mulai muncul ketidak-sukaan terhadapnya. Aku mengambil sikap diam. Itu yang aku lakukan selama perjalanan.

Sesampainya di tujuan, dia nempel terus sama seseorang yang menjemput kami. Aku dan sopirnya benar-benar dianggap nyamuk. si sopir lebih banya diam, sesekali melihat ke belakang lewat spion. Sementara aku, sepanjang perjalanan hanya terduduk diam bergeming.

Perjalanan cukup melelahkan karena kami sudah terlambat sekitar lima jam, padahal harus meninjau lokasi untuk pesiapan keesokan harinya.

Lalu, hatiku sedikit terhibut melihat keindahan Ngarai Sianok. Tanpa sadar aku berseru: "Wow ... cantik sekali, mau donk foto di situ."

"Ga keburu mbak, perjalanan masih jauh." sambar si pongah

Si sopir melemparkan pandangan tak berdaya, sambil berkata "Kalau hanya berfoto saja, saya rasa bisa."

"Sudahlah mas, ga penting. Kalau jodoh ambil foto di situ pasti ada jalannya." jawabku cuek.

Keesokan harinya saat para bos datang, aku bercerita tentang keindahan Ngarai Sianok dan memberanikan diri untuk meminta agar kita bisa mampir ke sana untuk berfoto ria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun