Tahun 2013 aku mendapat tugas untuk menyertai atasan ke Danau Singkarak untuk program penanaman seribu pohon pelindung demi menjaga kelestarian ekosistem.
Waktu itu perusahaanku bekerja sama dengan instansi lain yang mengurus semua akomodasi kami termasuk tiket pesawat. Saat itu pesawat yang akan kami tumpangi adalah jam enam tiga puluh pagi. Dan, seperti biasanya aku si tepat waktu, sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta pada jam lima pagi.
Langkah pertama saat aku tiba di bandara adalah menghubungi penghubung Instansi terkait. Akan tetapi, jawabannya benar-benar tidak menyenangkan, Sangat pongah pakai marah pula.
"Katrok loe, pesawat kita baru akan terbang jam setengah tujuh, ngapain gini hari udah di Bandara?" umpatnya.
"Sori Mba, setau saya kita harus sudah berada di bandara, dua jam sebelumnya." jawabku sabar.
"Yah... udah tunggu aja disitu, penerbangan ke Padang ga banyak kok, nanti kita pasti ditungguin." balasnya singkat.
"Ok, mba. See you," pungkasku sambil membatin, wuih hebat juga instansi ini, pihak penerbangan sampai mau-maunya nungguin dua ekor penumpangnya.
Nyanun juga pagi-pagi sendirian ditengah hiruk pikuk bandara pagi, walaupun aku terbiasa berpergian sendiri.
Di tengah kegalauan itu akhirnya aku memutuskan untuk memanjakan mulutku dengan French fries. Hatiku agak mendongkol, pongah sekali lagaknya orang itu. Â
Singkat cerita dia baru nonggol, jam enam lewat. Dan ternyata hore... Sudah terlambat untuk check-in. Keangkuhannya langsung jatuh ke titik nol, enak nih buat di skak-mat