Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Sadar, Hidup Berenergi

1 Juli 2023   19:09 Diperbarui: 1 Juli 2023   19:17 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu kita perlu melatih kesadaran untuk hidup di saat ini. Dengan kesadaran yang terlatih:

  • Lebih peka terhadap diri dan energi yang ada di dalam diri, apakah cukup / tidak.
  • Bisa menjaga pikiran dengan lebih baik,
  • Lebih peka terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan bisa lebih menyesuaikan diri terhadap perubahan.
  • Kesadaran yang semakin kuat dalam setiap aktivitas saat ini, sehingga mampu melihat peluang dan ancaman dengan lebih baik.

Seperti halnya perjalanan ke satu tempat, perlu kesadaran melihat tanda-tanda, rambu-rambu, dan gejolak diri. Saat mengantuk, mudah emosi disalip kendaraan lain, lebih baik melambatkan kendaraan atau istirahat, karena saat itu kesadaran sedang lemah. Sebab kesadaran yang lemah tidak bisa mengantisipasi potensi masalah, yang berujung pada penderitaan.

Setiap kejadian yang terjadi ada maksudnya. Kesadaran yang semakin baik mampu menangkap nilai-nilai kebaikan dari setiap kejadian..

Sadari beberapa potensi kekurangan energi:

Kelelahan fisik karena kurang istirahat, kurang nutrisi, atau aktivitas fisik berlebihan.

Kelelahan batin, karena:

  • terlalu sibuk yang belum imbang dengan kemampuan hidup di saat ini, terlalu sibuk bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung tingkat kesadarannya. semakin tinggi, semakin bisa mengcover beberapa aktivitas.
  • emosi yang intens, stress berkepanjangan, stress sesaat diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kekuatan, stress berkepanjangan merusak sistem tubuh.

Ibarat mobil yang sudah overheat karena terlalu dipakai.

Jika hal ini terjadi, maka energi perlu dibangkitkan kembali sebelum keadaan semakin memburuk. Kesadaran yang kuat bisa dilatih melalui meditasi, sehingga kondisi tubuh cepat disadari sebelum semakin terkuras energinya.

Dalam sebuah rapat, kadang ada gangguan (sound system, cahaya terlalu terang / gelap, udara lembab / panas, suara gawai, peserta batuk, peserta yang mendominasi pembicaraan, dan lain-lain). Hal ini seringkali membuat waktu rapat jadi lama selesainya dan kadang tidak selesai pembahasannya, menimbulkan kelelahan, kebosanan, tidak fokus lagi pada rapat.

Agar rapat bisa berjalan lancar mencapai tujuan rapat maka perlu ada:

  1. Dimulai dengan menyampaikan tujuan rapat, dan meminta peserta untuk fokus pada tujuan.
  2. Pengingat agar kembali ke topik
  3. Break jika pembahasan cukup panjang
  4. Catatan sebagai pedoman apa saja yang akan dan telah dibahas.

Sama seperti ketika kita meditasi. kadang bisa terjadi gangguan baik dari lingkungan maupun dari self talk yang membicarakan masa lalu, masa depan ataupun masalah lainnya. Pikiran perlu diarahkan untuk kembali pada saat ini. Beberapa tips yang bisa membantu kemajuan meditasi:

Tetapkan tujuan, bisa diawali dengan memilih salah satu objek sebagai tujuan. Objek yang netral, mudah dipakai & tidak terlalu menguras pikiran. Misalnya menggunakan objek nafas masuk dan keluar.

Tarik nafas panjang dan hembuskan lewat mulut beberapa kali untuk membawa perhatian pada saat ini, yakni saat meditasi. Selain itu meningkatkan energi dan kesegaran.

Rilekskan badan, bisa dimulai dengan mengecek dan merilekskan dari ubun-ubun kepala turun perlahan sampai ujung kaki.

Pencatatan untuk membantu, jika pikiran masih terlalu liar kesana kemari. Misalnya: dalam hati menghitung angka 1-5 setiap tarikan dan hembusan nafas. Atau mengulang kata-kata tertentu yang nyaman dipakai. Pencatatan ini tidak diperlukan jika pikiran sudah bisa berada pada saat ini.

Saat pikiran bereaksi keluar dari tujuan, melawannya hanya akan menimbulkan pemberontakan pikiran dan semakin stress. Mengikutinya juga hanya akan membuat semakin terlena / lengah. Sadari saja. Awal-awal bisa terbawa keluar dari objek, wajar. Jangan disesali, coba lagi

Sama halnya saat tubuh bereaksi sakit, semakin dilawan akan semakin sakit. Namun jika sering berubah-ubah posisi tubuh untuk mengurangi rasa sakit, ini pun hanya meringankan sesaat. Akibatnya jadi tidak bisa berkonsentrasi sepanjang sesi meditasi. Sadari saja.

Setelah disadari, diberi perhatian secukupnya terhadap reaksi yang terjadi pada badan dan batin. Lalu kembalikan perhatian ke objek meditasi.

Break pada waktu yang ditentukan untuk meregangkan badan, terutama bagi pemula yang belum terbiasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun