Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbahagia karena Tidak Memiliki Apa-apa?

26 Juni 2023   05:55 Diperbarui: 26 Juni 2023   05:57 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbahagia karena Tidak Memiliki Apa-Apa (gambar; smithsonianmag.com, diolah pribadi)

Memungkinkan juga untuk donatur menitipkan uang kepada petugas yang ditunjuk untuk mengatur kebutuhan bhikkhu. Petugas tersebut biasa disebut sebagai kappiyakaraka, yang bermakna pembuat layak. Maksudnya adalah, perumah tangga yang membantu mengurus hal-hal yang tidak layak ditangani oleh bhikkhu.

Kappiyakaraka memungkinkan untuk ditunjuk oleh bhikkhu tersebut, oleh donatur, atau menawarkan dirinya sendiri. Kemudian, bhikkhu tersebut bisa mendapatkan sesuatu yang layak setelah diundang dengan kalimat yang sesuai.

Contoh kalimatnya bisa seperti ini, "Bhante, saya telah menitipkan dana pengganti kebutuhan sebesar Rp150.000,00 kepada Estiantoro Riyadi yang bertugas sebagai kappiyakaraka Bhante. Silakan Bhante mendapatkan kebutuhan yang layak pada waktunya dengan cara yang sesuai." Memungkinkan juga, kappiyakaraka yang menyampaikan informasi tersebut.

Selanjutnya, bhikkhu tersebut bisa meminta kebutuhan yang layak kepada kappiyakaraka dengan berbicara paling banyak tiga kali. Jika belum mendapat apa yang dibutuhkan, masih memungkinkan baginya memberi isyarat dengan berdiri diam paling banyak enam kali. Tidak bisa lebih dari itu.

Jika tidak juga mendapatkan apa yang dibutuhkannya, satu-satunya yang diperkenankan adalah bhikkhu tersebut menyampaikan pada donatur untuk kembali mengambil miliknya. Selama masih berbentuk uang, statusnya harus dimengerti sebagai milik donatur. Sehingga, tidak ada kesan bahwa seorang bhikkhu diperkenankan memiliki uang.

Walaupun sekilas terkesan rumit, tetapi cara hidup seperti inilah yang mengondisikan para bhikkhu agar berhati-hati dalam bertindak dan berucap, selalu bersabar, mudah disokong, serta berpuas dengan yang didapat. 

Sikap seperti ini yang memudahkan para bhikkhu untuk mengembangkan hal-hal yang lebih luhur. Bisa sepenuhnya berbahagia karena tidak memiliki apa-apa.

**

Jakarta, 26 Juni 2023
oleh: Bhikkhu A.S.K. Thitasaddho, Kompasianer Mettasik

Praktisi Dhammavinaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun