Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Metta, Cinta Kasih Seharusnya Nyata

25 April 2023   05:55 Diperbarui: 25 April 2023   05:58 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metta berarti cinta kasih yang universal kepada semua makhluk, demi kebahagiaan semua makhluk.

Makhluk dalam Buddhisme adalah manusia, binatang, makhluk yang menderita di alam neraka (ada beberapa), semacam, hantu, genderuwo atau semacamnya, juga termasuk makhluk yang hidup di alam bahagia (surga, surga ada banyak dalam Buddhisme) seperti dewa, dewi, brahma dan semacamnya. Tanaman tidak termasuk makhluk hidup, karena tidak memiliki pikiran dan kesadaran.

Metta dikatakan cinta kasih, diungkapkan dalam perbuatan yang dilakukan demi kebahagiaan makhluk lain, tidak demi kepentingan diri sendiri saja. Perbuatan yang dilakukan dalam bentuk pikiran, ucapan dan tindakan fisik.

Dimulai dari pikiran, tidak adanya pikiran untuk menyakiti, tidak ada pikiran untuk mengambil barang milik yang lain, tetapi pikiran yang selalu mendukung kebahagiaan makhluk lain, dalam hati mengharapkan semua makhluk berbahagia dengan mengucapkan "Semoga semua makhluk berbahagia" dalam hati.

Pikiran yang mengharapkan kebahagiaan makhluk lain dilanjutkan dengan ucapan yang juga mendukung kebahagiaan makhluk lain. Hanya mengucapkan hal yang benar, bermanfaat, tepat waktu dan tentunya mendukung kebahagiaan yang mendengarkannya.

Kata-kata fitnah, memecah belah, menyakiti, merendahkan harus dihindari. Kata-kata yang benar, mendukung kerukunan, mendukung persatuan, mendukung kebahagiaan harus diusahakan sebagai ungkapan dari Metta.

Tindakan nyata harus dilakukan, tidak menyakiti, apalagi membunuh, tidak mencuri atau mengambil barang bukan miliknya, tidak melakukan pelanggaran susila, selingkuh, tidak mabuk-mabukan semua dilakukan demi manfaat diri sendiri juga demi kebahagiaan yang lainnya.

Jika tidak menyakiti, tidak membunuh lingkungannya aman, karena tidak takut disakiti, mendukung kebahagiaan yang lainnya. Dengan tidak mengambil barang bukan miliknya, maka orang sekitar tidak khawatir akan dicuri, mendukung kebahagiaan yang lainnya. Dengan berkata jujur, benar, bermanfaat orang sekitar tidak merasa takut ditipu. Mendukung kebahagiaan yang lainnya.

Dengan tidak selingkuh, maka keluarga menjadi bahagia. Keluarga lainnya tidak takut diganggu, mendukung kebahagiaan lingkungan.

Selain tidak menyakiti, tidak membunuh akan dengan senang hati menolong makhluk lain yang sedang menderita. Selain tidak mencuri, tidak korupsi, juga dengan senang hati memberi bantuan dana demi kebahagiaan dan manfaat makhluk lain. Selain tidak selingkuh, juga menyayangi pasangan dan keluarganya, dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun