Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahaya dari "Pandangan Salah" dalam Buddha Dhamma

5 April 2023   05:55 Diperbarui: 5 April 2023   05:53 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat Buddha akan berjuang untuk meninggalkan pandangan salah untuk memasuki pandangan benar. Dan semua itu dilakukan dengan penuh perhatian.

Kembali pada aliran sesat yang jika dibandingkan dengan Dhamma maka semua itu tidak ada diajarkan dalam Dhamma dan Disiplin.

Dhamma mengajak kita semua untuk melihat realita yang ada dan nyata, tanpa iming-iming surgawi. Ada kehidupan surgawi tetapi tujuan umat Buddha adalah melampaui Samsara menuju pembebasan. Tentu saja terlahir di surga merupakan hal yang lebih baik daripada alam di bawahnya.

Berdana bagi umat Buddha merupakan tindakan yang perlu dilakukan sebagai langkah latihan untuk melepas. Kalaupun buah dari berdana akan menyebabkan seorang terlahir di alam surga, itu merupakan hal yang otomatis terjadi bukan sebagai janji dalam memeluk agama Buddha.

Dalam meditasi yang dikembangkan oleh yogi sampai pada tahap tertentu pun bisa menyebabkan dia memiliki "kesaktian" berupa jalan atau melayang di udara. Namun hal tersebut dilarang oleh Sang Buddha untuk dipertunjukkan ke publik.

Lalu, umat Buddhis justru menjaga hubungan baik dalam keluarga dan lingkungan, tidak menjauhi mereka. Ada tugas dan kewajiban di dalam keluarga dan lingkungan yang selaras dengan Dhamma yang wajib dilaksanakan.

Umat Buddha pun berlatih setidaknya lima sila atau dikenal sebagai Pancasila Buddhis. Dan kesemuanya bersifat tidak merugikan orang lain dan diri sendiri di antaranya adalah tidak membunuh dan perbuatan asusila.

Di samping itu, umat Buddha berlatih dengan tekun agar tidak memunculkan kebencian terhadap siapa pun dan apapun tanpa kecuali.

Dalam Buddha Dhamma, kita diajarkan untuk menjadikan diri sendiri sebagai pelindung dan Dhamma sebagai pulau satu-satunya. Yang artinya adalah usaha baik dan bermanfaat yang sesuai Dhamma harus dikerjakan oleh diri sendiri. Sang Buddha sendiri hanyalah sebagai penunjuk jalan.

Dhamma pun tidak memaksa orang lain untuk ikut menjadi pengikut Sang Buddha. Seseorang yang tertarik oleh ajaran Buddha bisa merasakan manfaatnya tanpa merubah keyakinan yang dianut. Dan jikalau orang itu mau berkeyakinan penuh pada Buddha, Dhamma, dan Sangha maka itu adalah hal yang sangat baik jika dia sudah siap.

Ternyata bermula dari pandangan salah dalam suatu aliran yang sesat bisa menyebabkan kerugian bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun