Sang bapak masih terkapar di jalan. Untuk kedua kalinya pemuda tersebut menghampiri kami minta kepastian. "Pak bisa ya pak diantar ke rumah sakit pakai mobil bapak". Segera saya dan supir keluar mobil.
Saat itu juga ada inisatif warga memanggil becak untuk diantar ke sana. Namun istri dan pemuda tersebut mengatakan mobil kami sudah bersedia mengantar.
Sang bapak yang beratnya mungkin sekitar seratus kilo diangkat beramai-ramai dengan susah payah ke dalam mobil. Tidak mudah karena dalam keadaan setengah sadar.
Sang istri menemani di dalam mobil. Kedua pemuda naik motor segera membuka jalan mengantar kami ke rumah sakit terdekat.
"Pak sadar pak," ujar sang istri. Korban tidak menjawab dan hanya berguman. Dalam kondisi panik Istri korban menelepon anaknya bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Bau minyak angin segera menyebar dalam mobil dari pakaian bapak tersebut. Sepertinya korban sebelum jatuh memang sudah kurang sehat.
Sementara itu kendaraan kami berjalan cepat dan lincah menerobos diantara kendaraan lainnya termasuk mobil angkot yang biasanya tidak mau kalah. Bahkan kami sempat melawan arus sepotong jalan hanya mengandalkan lampu hazard dan pengawalan motor pemuda. Cukup memacu andrenalin.
Akhirnya kami pun sampai di rumah sakit Koja. Segera satpam dan perawat yang bertugas membantu menggotong ke ranjang dorong pasien untuk di bawa ke dalam rumah sakit. Istri korban dan kedua pemuda merangkapan tangan mengucapkan terima kasih.
Lega rasanya kami sudah mengantar korban dan istri ke rumah sakit dengan selamat. Semoga bapak tersebut mendapat penanganan yang baik dan lekas sembuh.
Semoga semua makhluk ikut bergembira dengan kebaikan yang telah kami perbuat.
**
Jakarta, 27 Maret 2023
Penulis: Joe Hoey Beng, Kompasianer Mettasik