Telah meninggal dengan tenang, pada hari, tanggal, jam sekian, ... bla ... bla ... bla  adalah kalimat klise yang biasa ditayangkan di papan pengumuman duka cita
Apakah benar begitu adanya?
Padahal mungkin saja almarhum meninggal dengan tergesa-gesa. Atau, belum rela meninggalkan dunia fana yang penuh fatamorgana ini.
Bahkan keluarga beliau belum memahami arti anicca yang sesungguhnya
Pernahkah terpikir oleh anak cucu dan keluarga dekatnya untuk melapangkan jalan beliau? Bukan dengan tangisan penuh ratap pilu.
Bagaimana caranya agar tidak sekedar menjadi makanan ulat belatung atau jadi serpihan debu? Menjadikan kematian almarhum jadi penuh arti dalam diamnya
Kalau menjadi donor pasti organ tubuhku sudah banyak yang rusak karena obat-obatan yang kutelan. Aku berminat untuk bersumbangsih pada ilmu kedokteran, karena aku gagal menjadi seorang dokter, tetapi malah menjadi langganan dokter, ha ... ha ... ha ... ironis bukan?
Aku terkadang merasa kasihan kepada para dokter cintaku, karena mereka kebinggungan dalam menangani penyakitku, terlalu banyak obat yang harus kutelan dan sering kali bertentangan.
Karena hal itulah aku bertekad untuk menjadi Silent Mentor, guru dalam diam
Siapa tahu dengan cara itu para medis dapat menemukan cara untuk mengatasi penyakit seperti yang kuderita. Agar tidak ada lagi orang yang bernasib seperti diriku yang membuat para medis merasa bersalah.
Sayangnya di Indonesia program itu masih belum lazim, sehingga aku masih terus meraba-raba. Tolong beritahu aku, apabila teman-teman tahu caranya, semoga saja aku sudah menemukan jalurnya sebelum aku mati.
Aku cukup berbangga ketika niatku ini menjadi inspirasi buat seorang Bhante dan beliau sudah resmi terdaftar sebagai Silent Mentor di negaranya.
Apakah jasadku harus jalan-jalan dulu ke negara lain untuk mewujudkan keinginanku?
**
Catatan: Selama ini, para siswa kedokteran dari Universitas Tzu Chi memperoleh pengetahuan medis hanya dari gambar dan tulisan yang ada dalam buku-buku. Meski tertulis sangat jelas dan gambar-gambar pun sangat hidup, namun para siswa kedokteran haruslah belajar langsung dari tubuh yang asli untuk memahami anatomi tubuh manusia. Jadi, daripada melihat gambar, lebih baik mereka belajar langsung dari tubuh manusia yang asli agar dapat benar-benar memahaminya. (Di Tzu Chi, terdapat orang-orang yang mendonorkan tubuh mereka setelah meninggal untuk menjadi latihan praktik para mahasiswa kedokteran. Mereka disebut Silent Mentor -red).
**
Jakarta, 19 Februari 2023
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik
Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H