Untuk mendapat pasangan yang se-hati dan klik memang tidak mudah. Mungkin banyak orang yang belum mau menikah karena sulit menentukan pilihan walaupun sudah cukup umur. Banyak juga yang sudah menikah kandas di tengah jalan. Pada hakekatnya, hidup berumah tangga itu pilihan. Tidak perlu dijadikan beban yang begitu dalam sehingga membuat stres atau malu. Bukan karena berumah tangga atau hidup sendiri seseorang memperoleh kebahagiaan, tetapi pola pikir bijaksana melihat kehidupan ini membuat hidup ini bahagia dan bermakna.
Jika memilih hidup berumah tangga tentu harus siap, komitmen dan memiliki bertanggung jawab untuk membahagiakan keluarga. Salah satu tanggung jawab yaitu membahagiakan sang istri.
Mencintai dan membahagiakan istri adalah seni kehidupan yang sangat tinggi. Istri adalah orang yang dapat dijadikan teman curhat, manajer keluarga, bahkan bos yang mengatur semua kebutuhan keluarga.
Seperti menanam tanaman yang mahal, demikian juga seharusnya memperlakukan seorang istri. Harus diperhatikan setiap hari, mendengarkan keluh kesahnya, membantu mengurus rumah, peka terhadap apa yang diinginkan dan menghargai apa yang dilakukan.
Menerima kekurangan seorang istri adalah awal melatih kesabaran dalam kehidupan berkeluarga. Setiap orang punya kekurangan, watak, tabiat, dan kebiasaan yang berbeda. Jadi, sebagai suami harus bisa menerimanya dengan legowo atas semua kekurangannya. itulah wujud cinta yang tulus.
Jika sudah menerima istri apa adanya maka harus membuang jauh-jauh sifat ego dan perdebatan yang tidak perlu dalam menghadapi setiap masalah. Menjaga perasaannya dengan penuh kasih sayang tanpa pamrih. Jika istri dalam keadaan sakit atau menghadapi masalah, suami harus siap siaga untuk merawatnya dan membantu dengan kasih sayang.
Demikian juga agar suami dicintai oleh istri maka ia harus rajin bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menjaga kesehatan atau olahraga agar tidak sakit-sakitan. Menghindari minuman keras agar tidak mabuk-mabukan, tidak berjudi, banyak belajar, bersikap telaten, dan perduli agar tidak mengabaikan istrinya. Tidak terlalu sibuk dan dapat membagi waktunya untuk istri. Hidup hemat dan tidak menghambur-hamburkan kekayaan yang diperoleh.
Dalam Sigalovada Sutta, Sang Buddha menjelaskan kepada seorang pemuda Sigala, kewajiban seorang suami kepada istrinya sebagai arah barat yaitu:
1. Menghormati istrinya
Menghormati bukan berarti tunduk atau semua keinginan dipenuhi. Akan tetapi menghormati yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang disampaikan, dilakukan, dan gagasan istri. jika istri sedang bercerita, menyampaikan keluh kesah, atau unek-unek, suami harus berusaha meluangkan waktu dengan penuh perhatian.