Dear, Sahabat terkasih. Â
Pernahkah Anda mendengarkan tentang Hari Metta?
Setiap 1 januari ada perayaan hari metta, dimana umat Buddha melakukan beberapa kegiatan seperti melakukan puja bhakti, melepaskan binatang ke alam bebas (Fang Shen), melakukan bakti sosial, donor darah, dan mengadakan pengobatan massal.
Mengapa demikian?
Memang secara historis hari metta tidak ada hubungannya kehidupan sang Buddha. Â Akan tetapi, lahirnya hari Metta dari sebuah peristiwa sehubungan dengan peresmian sebuah rumah sakit Buddhis di Hongkong yang dihadiri oleh World of Buddhist Council. Dan umat Buddha dari seluruh dunia pada tanggal 1 Januari 1970. Dalam kesempatan ini Perhimpunan Sangha Sedunia menyatakan bahwa Rumah sakit yang bersifat sosial merupakan perwujudan cinta kasih yang nyata.
Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya hari metta. Apa sih relevansi hari Metta (cinta kasih) dengan ajaran Buddha?
Ajaran buddha identik dengan cinta kasih tersebab, setiap puja bhakti umat Buddha selalu membacakan Pancasila Buddhis pada sila pertama untuk bertekad melatih diri menghindari pembunuhan mahkluk hidup. Ini sebuah latihan setiap hari untuk menghindari semua jenis pembunuhan kepada mahkluk sekecil apapun, karena semua mahkluk berhak untuk hidup bahagia.
Kemudian dalam Metta Sutta atau yang sering dibacakan dalam karaniya metta Sutta ada sebuah frasa, yaitu;
"Bagaikan seorang ibu mau melindungi anaknya yang tunggal dengan mengorbankan kehidupannya sendiri, demikian pula hendaklah dia mengembangkan hati yang tak terbatas kepada semua makhluk".
Inilah wujud metta atau cinta kasih tulus kepada siapapun tanpa memandang ras, suku, agama, dan kepada semua mahkluk yang perlu dikembangkan dalam diri. Dalam berbagai kesempatan umat Buddha banyak yang melakukan bakti sosial ke berbagai tempat terkena musibah bencana alam dan melakukan pengobatan gratis tanpa pamrih dan melihat identitas penerima bantuan.
Dalam Digha Nikaya 13, Sang Buddha memberikan wejangan
"Dengan ini, para bhikkhu, seorang siswa berdiam memancarkan ke satu arah dengan hati yang terisi cinta kasih, demikian pula ke arah yang kedua, ketiga, dan keempat; juga ke atas, bawah, dan sekeliling; ia berdiam memancarkan dan menyebarluaskan di mana-mana di seluruh dunia secara merata. Hatinya yang terisi cinta kasih, yang melimpah, tumbuh berkembang, tak terukur, bebas dari permusuhan dan bebas dari kesedihan."
Jika demikian, apa sih yang dilakukan di hari Metta? Alangkah baiknya dalam merayakan hari Metta, kita banyak melakukan perbuatan-perbuatan bajik dan mengembangkan pikiran dengan meditasi Metta-Bhavana. Pada hari Metta pada umumnya umat Buddha melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat cinta kasih, misalnya:
- Melakukan kebaktian dengan mengembangkan cinta kasih untuk semua makhluk hidup terutama yang membutuhkan kasih sayang.
- Tidak melakukan kekerasan, penganiayaan atau pembunuhan, berpantang makan daging (vegetarian) dan melepaskan hewan kealam bebas (Fang Shen)
Melakukan bakti sosial atau berdana untuk fakir miskin, panti asuhan, baik berupa uang atau kebutuhan lainnya.
Melakukan meditasi cinta kasih (Metta-Bhavana) untuk melenyapkan kebencian  dan kekotoran batin.
Dari penjelasan diatas bahwa cinta kasih dalam agama Buddha sangatlah mendalam maknanya. Nah sekarang bagaimana kita melatih metta dalam diri agar menjadi kebiasaan sehari-hari? Tentu kita mulai dari dalam diri sendiri. Mengembangkan cinta kasih ini sedikit demi sedikit kepada semua makhluk, seperti matahari yang memancarkan cahaya kepada semua mahkluk dan segenap alam semesta tanpa pilih kasih.
Selamat Hari Metta, Selamat Tahun Baru 2023
Semoga Semua Mahkluk Berbahagia.
**
Nabire, 01 Januari 2023
Penulis: Eko Susiono, Kompasianer Mettasik
Hidup Sederhana dengan Batin Berkualitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H