Bukankah semua makhluk hidup itu ciptaan Yang Maha Pengasih? Mengapa ada manusia yang memiliki manno atau pikiran yang cerdas, namun tidak mempunyai perikekucingan kepada anak dan induk kucing? Atau secara gamblang, tidak memiliki perikebinatangan atau perikehewanan jika kata perikebinatangan terkesan terallu kasar. Bahkan untuk perikemanusiaan pun manusia bisa mengabaikannya demi mengutamakan Hak Asasi Manusia (HAM) daripada KAM (Kewajiban Asasi Manusia).
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Maha Pencipta karena akhirnya ada seorang guru qualifa house bersedia mengambil dan membawa pulang kedua ekor anak kucing yang malang tersebut untuk dipelihara. Ini sungguh sebuah aksi kepahlawanan yang mulia dan tulus di Hari Pahlawan hari ini, Kamis tanggal 10 November 2022 sekaligus menerapkan KAM dalam bentuk perikebinatangan yang murni sesuai dengan Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.
Semoga Yang Mahakuasa memberkati para guru dan murid qualifa house dengan kesehatan, kebahagiaan, umur panjang, dan kelimpahan rezeki yang telah memberikan contoh suriteladan yang patut digugu dan ditiru. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta (semoga semua makhluk, hidup berbahagia).
**
Medan, 26 Desember 2022
Penulis: Alfian Salim, Kompasianer Mettasik
Mulailah Sekarang, Gunakan Apa Adanya, Kerja Semampunya
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H