Nasib teman-temanku tidaklah sebaik diriku, ini kuketahui pada saat ada outing kantor. Seseorang yang ikutan beli handuk sepaketan dengan diriku ternyata sekamar dengan cik L. Waktu ci L membedah isi ranselnya sebelum menuju ke kamar mandi, temannya yang bernama Yenny berseru, "Eh nih handuk yang dulu kita beli nitip Intan ya? Gue inget motif elo aneh sendiri, yang lainnya motif bunga ..."
"Nah ... benarkan elo orang pilihin gue yang jelek, tapi ga apa-apa deh, karena dia lain daripada yang lain jadi ga gampang tertukar," imbuh cik L berlapang dada.
"Gue punya, dua-duanya udah masuk tong sampah, sempat gue jadiin kain pel. Kok elo punya masih kinclong sih, sekarang sepertinya udah ga ada yang jual tuh yang kaya gitu. Ingat-ingat waktu itu harganya mahal juga, dua belas ribu lima ratus, mungkin setara dengan harga Terry Palmer sekarang." Yenny terus mengoceh sambil membongkar isi kopernya.
Sesaat kemudian ada yang mengetuk pintu, ternyata dia si Lili
"Li, lihat, handuk si Lana yang dulu barengan kita nitip Intan, ternyata masih bagus lho, elo punya masih ada?" Si Yenny langsung membrondong Lili dengan rasa penasaran.
"Saya punya udah ga tau kemana, udah robek sih, jadi buat lap dan udah dibuang dari kapan-kapan. Iya ya, kok bisa sih Lana punya masih bagus?" jawab Lili sambil merabaku.
"Gue eman-eman Li, karena nyari handuk yang tipis tapi nyerep kaya gini susah. Gue pernah dibeliin Greetje, yang tipis kaya gini tapi ga nyerep, ga enak kalau handukan tapi ga kering."
"Ya tapi kamu punya awet banget, sepertinya udah lebih dari dua puluh tahun." Sambung Lili lagi.
"Gue pakainya hanya untuk berpergian aja, jadi jarang-jarang, terus gue cuci sendiri, ga masuk mesin cuci." Imbuh Ci L
Dari pembicaraan mereka, kutahu teman-temanku tidak seberuntung diriku, Nasibnya berbeda dengan diriku, mereka yang dikagumi dan terpilih pada awalnya, kini telah dicampakkan.
Rupanya handuk juga memiliki karmanya sendiri, karena kami berasal dari pabrik yang sama tapi berakhir dengan cara yang berbeda. Semoga aku selalu dapat menjalankan tugasku dengan baik, seperti yang kulakukan selama ini.