Dalam Anguttara Nikaya II. 240, Guru Agung Buddha menerangkan ada empat faktor yang hendaknya dimiliki setiap orang agar keinginan duniawi dapat tercapai. Yaitu: keyakinan (saddha), latihan kemoralan (sila), kemurahan hati atau kedermawanan (caga), dan kebijaksanaan (panna). Selain itu, dibutuhkan pula tekad yang kuat (adhitthana) dalam dirinya.
Dhamma menjadi pedoman moral yang menuntun umat Buddha menuju kebahagiaan. Dhamma menekankan sumber kebahagiaan terletak di dalam diri masing-masing; bukan terletak di luar diri nya.
Karenanya, agar keinginan duniawi dapat diwujudkan menjadi kebahagiaan duniawi, setiap orang seyogianya bertanggungjawab penuh atas perbuatannya sendiri; baik pikiran, ucapan, maupun perilaku nya. Serta berusaha memaksimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki agar kebahagiaan duniawi dapat diraih.
Nilai-nilai moralitas menjadi landasan penting untuk dipraktikkan oleh umat Buddha dalam kehidupannya. Tanpa adanya praktik Dhamma, tidak akan dapat mewujudkan kebahagiaan dalam kehidupan kita.
Untuk itu, kita hendaknya dapat melaksanakan Dhamma dengan mempelajari teori, mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, dan memperoleh hasil penembusan dari belajar teori dan praktik tersebut.
Dengan melaksanakan Dhamma secara tekun dan konsisten, keinginan duniawi dapat terwujud menjadi kebahagiaan duniawi. Dan Kebahagiaan Sejati (Nibbana) sebagai tujuan akhir akan dapat terealisasi.
Semoga semua makhluk berbahagia. *(mi_dhata)
**
Makassar, 12 Desember 2022
Penulis: Miguel Dharmadjie, Kompasianer Mettasik
Pembicara Publik | Dharmaduta | Penyuluh Informasi Publik (PIP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H