Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Keinginan Duniawi Menjadi Kebahagiaan Duniawi

12 Desember 2022   05:49 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:13 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megubah Keinginan Duniawi Menjadi Kebahagiaan Duniawi (gambar: dailynews.com, diolah pribadi)

Dalam Anguttara Nikaya II. 240, Guru Agung Buddha menerangkan ada empat faktor yang hendaknya dimiliki setiap orang agar keinginan duniawi dapat tercapai. Yaitu: keyakinan (saddha), latihan kemoralan (sila), kemurahan hati atau kedermawanan (caga), dan kebijaksanaan (panna). Selain itu, dibutuhkan pula tekad yang kuat (adhitthana) dalam dirinya.

Dhamma menjadi pedoman moral yang menuntun umat Buddha menuju kebahagiaan. Dhamma menekankan sumber kebahagiaan terletak di dalam diri masing-masing; bukan terletak di luar diri nya.

Karenanya, agar keinginan duniawi dapat diwujudkan menjadi kebahagiaan duniawi, setiap orang seyogianya bertanggungjawab penuh atas perbuatannya sendiri; baik pikiran, ucapan, maupun perilaku nya. Serta berusaha memaksimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki agar kebahagiaan duniawi dapat diraih.

Nilai-nilai moralitas menjadi landasan penting untuk dipraktikkan oleh umat Buddha dalam kehidupannya. Tanpa adanya praktik Dhamma, tidak akan dapat mewujudkan kebahagiaan dalam kehidupan kita.

Untuk itu, kita hendaknya dapat melaksanakan Dhamma dengan mempelajari teori, mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, dan memperoleh hasil penembusan dari belajar teori dan praktik tersebut.

Dengan melaksanakan Dhamma secara tekun dan konsisten, keinginan duniawi dapat terwujud menjadi kebahagiaan duniawi. Dan Kebahagiaan Sejati (Nibbana) sebagai tujuan akhir akan dapat terealisasi.

Semoga semua makhluk berbahagia. *(mi_dhata)

**

Makassar, 12 Desember 2022
Penulis: Miguel Dharmadjie, Kompasianer Mettasik

Pembicara Publik | Dharmaduta | Penyuluh Informasi Publik (PIP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun