Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Berbuat Jahat itu Mudah?

22 November 2022   04:59 Diperbarui: 22 November 2022   08:42 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Benar, Berbuat Jahat Itu Mudah (gambar: npr.org, diolah pribadi)

Kemarin pagi, seorang sahabat misuh-misuh. Perkaranya tentang kawannya yang menurutnya tidak tahu diuntung. Ia bilang, sudah memendam perkara itu cukup lama, bahkan sangat lama. Hingga akhirnya kesabarannya meledak di pagi itu.

"Berbuat jahat itu mudah, berbuat baik susah," itu katanya

Tentu saja saya tidak perlu menjelaskan duduk perkaranya. Ini bukan artikel gosip. Namun intinya, si sahabat tidak terima. Kawannya itu sudah melakukan kesalahan yang sama berulang kali (menurutnya).

Yang ingin saya fokus adalah ungkapan "berbuat jahat itu mudah."

Ah, ternyata sahabatku benar. Hasil bengong dan bloong selama beberapa menit, berhasil memunculkan rentetan peristiwa perlakuan jahat yang kuterima dalam hidupku. Aih...

Akan tetapi...

Saya hidup di dua dimensi yang berbeda. Antara kesadaran dan ketidaksadaran. Jika sisi mindfulness sedang aktif, semuanya terasa indah. Bahkan mereka yang memaki tampak seperti sedang bernyanyi di hadapanku. Terima kasih kuberseru!

Tapi, jika sedang tidak eling lan waspodo, semut pun bisa menjadi korban keberingasanku. "Siapa suruh elu terlahir sebagai semut. Eh..."

Nah, kedua sisi ini yang membuatku menjadi dua pribadi berbeda. Untungnya tidak sampai mengidap gejala kepribadian ganda. Sehingga kisah hidupku tidak perlu difilmkan.

Jadi, mari kita melihat defenisi perbuatan jahat dari kedua sisi ini dengan bobot yang sama. Biar adil, kata Judge Bao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun