Menjadi hal kebanggaan tentunya, bagi pribadi sendiri, keluarga, lingkungan, institusi, lembaga dimana sosok pribadi yang menjadi unggul karena memperoleh nomor Wahid atau Utama.
Untuk dapat menjadi unggul, memenangkan dan mendapatkan pengakuan, penghargaan, seseorang harus memiliki pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual. Dan tentunya tidak semua talenta dimiliki oleh seseorang. Perlu bekerja keras, kerja cerdas, melatih diri untuk berkarya.
Menyelamatkan diri sendiri disatu sisi dan sekaligus, disaat - saat lain untuk bersama-sama agar karya terbaik, efisien, dan efektif dapat diraih oleh Aku, Aku, dan Aku-aku lainnya.
Dengan demikian, masih adakah Aku? Tergantung dari perspektif mana Ke-Aku-an itu pantas ditilik. Ah, rasanya sudah tidak penting lagi. Karena Aku adalah kehidupan bersama dengan Aku-aku lainnya.
Hanya sebatas mana pengakuan tentang Aku itu ada. Masihkah Aku mau mengakui kalau di dunia ini hanya ada Aku saja? (STD).
**
Tangerang, 18 November 2022
Penulis: Setia Darma, Kompasianer Mettasik
Dharmaduta | Penulis |Dosen | Trainer | Pensiunan ASN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H