Ade: "Contoh lain , Mami berdandan menor  buat menutup wajah yang  jelek."
Mami: "Eh.. awas ya! Â Grrrr...!"
Ade : "(Hahaha... ) Ade jadi ingat ajaran Buddha tentang merasa diri sendiri lebih bodoh (inferior) dari orang lain adalah tidak benar, merasa setara dengan yang lain adalah tidak benar, merasa lebih baik (superior) daripada orang lain pun tidaklah benar sebab  tiada aku (anatta)."
Mami: "Benar sekali De! Â Semua unsur membandingkan dengan orang lain disebut kesombongan. Dan kalau akunya tidak ada (anatta), terus apa yang mau disombongkan?"
Ade: "Aneh mi, merasa inferior dan setara mengapa disebut sebagai kesombongan dan tidak benar? Bukankah itu bisa menjadi bahan bakar buat menjadi superior?"
Mami: "Sebab di sini ada unsur membandingkan dengan orang lain. Dalam hidup ini kalau kita selalu membandingkan, kita tidak akan bisa bahagia dan menjadi benar."
"Karena diatas bukit ada bukit, diatas awan ada awan. Kalau selalu membandingkan, kapan bisa merasakan kedamaian?"
Ade: "Jadi sikap yang benar harus bagaimana?"
Mami: "Jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan diri orang lain! Karena kalau Ade melakukannya maka hidup Ade tidak akan damai."
"Bahan bakar bisa dari dalam diri sendiri, tidak perlu dengan membandingkan dengan orang lain! Â Caranya dengan menjadi terbaik dari versi diri sendiri. Â Bandingkan masa lalu Ade sama masa sekarang. Apakah ada perubahan? Apakah ada kemajuan? Selalu motivasi diri sendiri untuk menjadi versi terbaik diri sendiri itulah yang benar."
"Ada beberapa tips yang bisa dilakukan ketika kesombongan muncul, Ade bisa bangun kesadaran dalam batin sebagai berikut :