Semua hanya sebuah cerita
Semua bagaikan warna yang kutuangkan...
Dalam sebuah cangkir berisi air
Air itu jernih pada awalnya
Kadang aku ikut larut bersama warna-warni itu
Riuh dan keruh
Berseri juga seru
Dunia sekitar ikut menderu
Menemani 'aku' yang tersedu
Hehe...
Aku sadar
'Aku' lah si pembuat cerita
Kala cerita mencapai klimaks di kepalaku
Aku selalu sampai pada titik kebengonganku
La....
Kemana semua emosi itu?
Kemana ya fenomena-fenomena batin yang dahsyat tadi?
Rasa takut, cemas, marah, sedih
Bak panggung drama melankolis di kepala
Lenyap seketika...
Ada apa dengan 'diri' ini?
Ahh...
Cerita ya cerita...
Sering sekali aku ikut 'asyik' di dalamnya
Cerita muncul di setiap kepala kita
Tatkala seluruh fungsi tubuh berhenti
Seolah lenyap semua cerita itu
Belulangpun telah menjadi abu
Semua kembali ke unsurnya
Kemanakah Sang 'Aku', 'Aku' dan 'Aku' itu?
Kemana pula tubuh berbalut kulit dan tulang itu pergi ?
Kemana 'Tokoh' dalam cerita ?
Siapakah 'Aku' ini?
Mengapa kurasa seperti ada dan tiada?
Mengapa masuk dalam 'cerita'...
Penderitaan dimulai?
Mengapa kala 'cerita' lenyap, emosi pupus ?
Semua 'lepas'
'Kosong'
Semua cerita menjadi 'kosong'
Siapakah yang 'mengetahui' semua ini?
Hanya itu yang 'kuketahui' saat ini
Hanya itu...........................................
**
Jakarta, 11 November 2022
Penulis: W Rny
Penulis | Shaksi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H