Tetapi aku harus lebih kasihan pada diriku sendiri bila aku membiarkan diri mereaksi semua itu.
Terlalu banyak kejadian dalam sehari. Terlalu banyak kekeliruan manusia yang seakan-akan membutuhkan koreksi, kritikan, dan reaksi dari kita. Terlalu banyak manusia yang akan menuntut kita agar memenuhi standar, harapan, dan kriteria pribadinya. Apakah kita mau terus-menerus jadi bulan-bulanan situasi? Jadi bola opini? Dan jadi budak standar pribadi orang lain?
Kalau tidak mau, dont create any story, don't take things personally, and don't take life seriously. Just be. Just do it! Setel pikiran di default 0:0. ....
Keajaiban hidup itu bukan di sana dan nanti, melainkan sudah di sini pada saat ini juga, dan sudah selalu ada di dalam genggaman kita.
**
Kuta Selatan, Bali, 09 November 2022
Penulis: Rany Rachmadani Moediarta, untuk Kompasianer Mettasik
Mantan Jurnalis | Penulis Novel | Penerjemah Buku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H