Oleh karenanya, stupa menjadi lambang atau simbol pengingat kesucian para Ariya. Stupa juga untuk memunculkan motivasi guna mencontoh perilaku para Ariya dalam mempelajari dan mempraktikkan ajaran Buddha untuk meningkatkan kualitas batin menuju pencapaian kesucian.
Ada yang mempercayai bahwa Buddha mengambil tiga lembar jubah-Nya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu diletakkan di atas tanah saling bertumpuk satu sama lain. Di atasnya diletakkan patha (mangkuk/bowl) secara terbalik. Di atasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Ke semuanya berpadu membentuk stupa. Oleh karena itu, stupa terlihat seperti terdiri dari tiga tingkat, yakni dasar berbentuk trapezoid, tengah berbentuk setengah bola, dan atas berbentuk kerucut.
6. Relik
Relik adalah peninggalan dari jenazah orang suci yang diperabukan. Relik dapat berupa sisa kuku, rambut, abu, gigi, tulang, atau benda tertentu yang tertinggal setelah jenazah dikremasikan. Pemujaan terhadap relik, yang merupakan penghormatan kepada orang suci, dimulai sejak Buddha Gotama parinibbana. Setelah perabuan, relik Buddha dibagi menjadi 10 bagian dan disimpan di dalam stupa yang didirikan di 10 negara.
7. Bendera Buddhis
Bendera buddhis yang biasa disebut "Chabana Ramsi" (panji enam warna) terdiri dari warna-warna berikut beserta arti dari setiap warna: biru (= bakti), kuning (= bijaksana), merah (= cinta kasih), putih (= kesucian), oranye (= aktif, giat, semangat), dan campuran kelima warna (= aura Buddha).
Asal mula dari kelima warna tersebut adalah di minggu keempat setelah Pertapa Gotama mencapai penerangan atau pencerahan sempurna dan lalu menjadi Buddha, Beliau bermeditasi dan dari tubuh Buddha keluar sinar-sinar dengan warna-warna tersebut.
8. Siripada
Siripada melambangkan atau menyimbolkan jejak (tapak) kaki Buddha. Dengan melihat atau mengingat siripada, kita diingatkan untuk mempelajari ajaran Buddha dan terutama mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Melihat dan mengingat siripada seakan kita mendengar kata-kata Buddha, "Ikutilah jejak-jejak langkah-Ku". Cara mengikuti langkah-langkah Buddha adalah dengan mempelajari ajaran Buddha (Dhamma), melaksanakannya, mencapai kesucian, dan akhirnya merealisasi nibbana.
9. Lilin