Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan Tertinggi, Ya - Nibbana

11 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   05:00 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang akan meningkatkan kesadaran mengenai apa yang dia katakan dan berbuat, dia harus berlatih untuk menjaga dan meningkatkan konsentrasinya. Latihan untuk meningkatkan konsentrasi dapat dilakukan dengan meditasi. Meditasi bertujuan untuk memfokuskan pikiran menuju ketenangan, kesadaran, dan kebahagiaan. Dalam agama Buddha terdapat dua jenis meditasi, yaitu meditasi Samatha (Samatha Bhavana) dan meditasi Vipassana (Vipassana Bhavana).

Meditasi Samatha merupakan latihan konsentrasi tingkat awal untuk mencapai ketenangan jasmani dan batin dengan berfokus pada objek meditasi, jadi meditasi ini berfungsi untuk mengembangkan ketenangan.  

Meditasi Vipassana merupakan pengembangan batin untuk mencapai pandangan terang. Tujuannya adalah untuk dapat melihat dengan jelas mengenai proses kehidupan yang selalu berubah tanpa henti (anicca), selalu dicengkram oleh penderitaan (dukkha), dan tanpa aku yang kekal (anatta). Oleh karenanya, meditasi Vipassana dapat mengarah pada pembersihan batin dan pembebasan kemelekatan secara sempurna yang pada akhirnya mengarah pada pencapaian Nibbana.

Jalan Mulia berunsur delapan yang disebutkan di atas sering dikelompokkan menjadi kelompok, yaitu: bagian kebijaksanaan, kemoralan, dan konsentrasi.

Kebijaksanaan terdiri dari Pandangan Benar dan Pikiran Benar. Kemoralan terdiri dari Ucapan Benar, Perbuatan Benar, dan Mata Pencaharian Benar. Selanjutnya konsentrasi terdiri dari Daya Upaya Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar.

Seseorang yang melaksanakan Jalan Mulia berunsur delapan secara disiplin, penuh semangat, dan tekun akan dapat menghilangkan ketamakan (lobha), kebencian (dosa), dan kegelapan batin (moha).

Penutup

Lahir menjadi seorang manusia adalah sangat sulit. Seseorang dalam kehidupan sehari-harinya dipenuhi dengan suka dan duka yang silih berganti. Seseorang, yang akan hidup bahagia setiap hari, harus meningkatkan kesadaran pada saat ini karena dia selalu merasa sedih jika dia mengingat penderitaan masa lalunya dan dia merasa cemas terhadap suatu peristiwa di masa depan yang belum pasti akan terjadi.

Seseorang yang menjalankan jalan tengah berunsur delapan dalam kehidupan sehari-hari maka dia akan meningkatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam kehidupannya. 

Praktik jalan mulia berunsur delapan dapat meningkatkan kesadaran seseorang untuk hidup pada saat ini, sehingga dia akan mempelajari masa lalunya dengan memperbaiki atau meninggalkan perbuatan yang kurang baik di masa lalunya atau meningkatkan kebaikan yang telah dibuatnya di masa lalu pada saat ini untuk memperoleh kebaikan dan kebahagiaan bagi dirinya pada masa yang akan datang.

Seiring dengan berjalannya waktu, seseorang akan meningkatkan kebijaksanaan, kemoralan, dan konsentrasi yang bermanfaat untuk mengikis keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin secara bertahap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun