Dengan pandangan benar maka kita dapat menyadari bahwa dalam kehidupan ini semuanya bersifat tidak kekal (anicca).
Pikiran yang benar. Pikiran benar dapat dilakukan dengan selalu berpikir perbuatan baik, membangkitkan cinta kasih, dan meningkatkan belas kasih. Kita tidak membenci, memarahi, atau cemburu dengan mencari kesalahan orang lain. Kita belajar mengembangkan cinta kasih dengan berlatih untuk suka atau sayang kepada semua manusia dan semua makhluk hidup tanpa membedakan latar belakang, kelompok tertentu, usia, etnis, jenis kelamin, dan status sosial. Kita selalu tergerak dan timbul niat baik untuk membantu jika melihat makhluk yang memerlukan bantuan.
Ucapan yang benar. Ucapan benar mencakup berbicara, memberi isyarat dengan bahasa tubuh, ataupun ucapan tidak langsung melalui surat, baik surat elektronik melalui email ataupun dengan pesan singkat melalui WhatsApp, LINE, WeChat, KakaoTalk, atau aplikasi messenger lainnya. Seseorang harus menghindari kata-kata yang berbohong, olok-olok, fitnah, gosip, dan kata kasar. Seseorang hendaknya berbicara apa yang benar, terbukti, dan bermanfaat dengan tulus, cinta kasih, ramah, dan sopan setiap saat.
Mata pencaharian yang benar. Mata pencaharian yang benar dimulai dengan memilih profesi yang jujur, menghindari praktik-praktik korupsi, atau melanggar hukum, menghindari tindakan yang merugikan atau membahayakan orang lain, dan menjaga kelestarian alam. Mata pencaharian yang baik dan benar sebaiknya menghindari perdagangan senjata, perdagangan manusia, perdagangan makhluk hidup, perdagangan minuman keras dan yang memabukkan, dan perdagangan racun.
Perbuatan yang benar. Perbuatan yang benar berarti perbuatan baik. Perbuatan baik dapat dilakukan dengan menjalankan lima sila, yaitu: tidak membunuh makhluk hidup, tidak mencuri atau mengambil barang yang tidak diberikan, tidak melanggar etika seksual, tidak berdusta, dan tidak meminum minuman yang dapat melemahkan kesadaran. Seseorang yang melaksanakan moralitas dengan baik dapat memberikan jaminan dan keamanan kepada kehidupan, harta benda, institusi keluarga, kebijaksanaan, kecerdasan, dan kesehatan bagi dirinya dan juga bagi makhluk lain.
Daya upaya benar. Seseorang meraih kesuksesan dengan daya upaya yang benar secara konsisten, disiplin, dan berkesinambungan. Dia selalu berupaya untuk berbuat baik, menghentikan perbuatan tidak baik yang pernah dilakukan, selalu berupaya untuk melakukan perbuatan baik yang baru, dan mempertahankan serta meningkatkan perbuatan baik yang telah dilakukan. Seseorang harus mengembangkan pikiran positifnya untuk mencapai kesuksesan melalui sekolah, kuliah, kerja keras, pengetahuan, pengalaman, perbuatan baik, dan kebijaksanaannya.
Perhatian benar. Seseorang menyadari apa yang terjadi secara fisik dan batin di sini pada saat ini. Saat seseorang dalam perasaan senang dan bahagia, dia menyadari bahwa dia sedang senang dan bahagia. Demikian juga, saat dia sedih, dia menyadari bahwa dia sedang sedih.
Seseorang harus berlatih untuk dapat hidup pada saat ini dengan memusatkan perhatian pada tubuh, perasaan, persepsi, bentukan mental, kesadaran, dan semua yang ada di sekelilingnya. Dengan praktik perhatian benar dapat membebaskan seseorang dari tekanan dan rasa sakit dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang harus sadar bahwa dia hidup pada saat ini, karena yang lalu telah berlalu dan tidak bisa dikoreksi lagi, sedangkan yang akan datang belum tiba, jadi janganlah dicemaskan karena belum tentu akan terjadi. Dia harus melakukan instropeksi diri atas perbuatannya pada masa lalu di saat ini, sehingga dia akan memperbaiki perbuatannya yang buruk di waktu lampau ataupun meningkatkan perbuatan baik yang telah dilakukannya di waktu lampau, pada saat ini.
Apabila seseorang memperbaiki perilaku dan ucapannya menjadi lebih baik pada saat ini, dia akan menikmati kebahagiaan pada kehidupan kekinian. Apabila seseorang terus berlatih maka dia juga akan menikmati kebahagiaan pada kehidupan di masa mendatang.
Konsentrasi Benar. Seseorang yang akan meningkatkan kesadaran mengenai apa yang dia katakan dan berbuat, sebaiknya dia berlatih untuk menjaga dan meningkatkan konsentrasinya. Seseorang yang berbuat dan berkata-kata yang baik belum tentu memiliki pikiran yang baik. Namun seseorang yang telah memiliki pikiran yang baik, sudah tentu memiliki perbuatan dan ucapan yang baik.