Untuk yang kurang mampu hanya membayar antara 5-10 juta. Bahkan beberapa ada yang bebas selain hanya membayar uang ekstra kurikuler atau beaya praktikum.
Bagaimana dengan anggapan adanya anak nakal?
Anak di mana pun tetaplah anak. Pepatah Jawa mengatakan: anak - apa-apa njaluk penak. Anak selalu ingin enak.
Anak usil, anak ceriwis, anak ndablek adalah perwujudan seorang anak yang ingin menunjukkan siapa dirinya. Sangat kurang tepat jika langsung divonis yang bisa menjadi stigma buruk: anak nakal.
Harus diakui, kadang anak dalam mengaktualisasikan dirinya kadang sedikit menyerempet bahaya. Perhatikan foto-foto anak-anak asrama yang sempat penulis rekam. Bukankah ini juga terjadi dalam komunitas keluarga dan masyarakat?
Apakah dengan masuk asrama atau pondok berarti anak akan sukses dalam kehidupan di masa depan?
Tanggungjawab pendidikan bukan hanya pada sekolah. Sekalipun anak masuk asrama bukan berarti orangtua menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Pepatah Jawa mengatakan: aja pasrah bongkokan. Artinya jangan lepas sama sekali.
Komunikasi dengan sekolah dan asrama harus tetap dilakukan selama proses pendidikan untuk mengetahui perkembangan anak. Komunikasi bukan berarti orangtua ikut campur atau mengatur kebijakan dan peraturan sekolah dan asrama yang biasanya telah disampaikan pada pertemuan orangtua dengan sekolah di awal tahun ajaran.
Selain itu, pola asuh dan kedisiplinan yang telah ditanamkan sejak balita hingga lepas usia SD dan SMP sangat mempengaruhi.