Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Berderma agar Hoki Instan Kontan

4 September 2022   19:28 Diperbarui: 4 September 2022   19:30 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ada kasus sebagai berikut dan itu bukan hanya sekali.

Saya membantu seseorang yang kekurangan uang untuk sesuatu, kedengarannya penting. Lain waktu dia minta lagi untuk biaya yang tidak kalah penting. Sampai di sini saya masih membantunya. Tapi, kali ketiga si belio minta duit lagi buat yang paling-paling penting.

"That's it," kuberseru!

Apalagi saya mendengar kabar juga dari kawan-kawan lain jika mereka juga membantu si belio. Jumlahnya tidak sedikit. Dan kerennya lagi, si belio masih sehat.

Akhirnya saya sadar, saya dipertemukan dengan kondisi yang tidak menyenangkan. Bukannya mendapat peluang untuk bertemu karma baik, tapi justru menciptakan karma buruk karena seruan singkatku.

"itu salahmu!" sisi lain dari diriku mengumpatku.

Iya, saya sadar karena berderma seharusnya tidak mengharapkan kembalian, meskipun itu recehan. Coba saja memasukkan duit di kotak dana, apakah ada tombol kembalian seperti pada mesin penjual otomatis?

Tapi, sekali lagi Lobha-ku memiliki argumentasinya juga. Menurutnya, setiap kotak dana pasti bunyinya cling-cling-cling, setidaknya kalau bukan coca-cola yang didapat, paling tidak itu adalah rasa puas dan bahagia.

Misuh-misuh kepada pengemis sehat, laksana mendapatkan minuman soda kadaluarsa.

Jadi, apakah salah jika saya tetap berderma sembari menunggu yang terbaik? Ah, biarlah para Romo yang menjawab pertanyaan ini.

Sekali lagi, saya masih berada dalam kondisi lobbha berkabut sutra ungu. Belum bisa sepenuhnya belajar melepas. Ketidakkekalan (Anicca) kuterjemahkan dalam versiku sendiri -- malu-malu tapi mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun