Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Liontin Buddha yang Mengajariku Melepas Kemelekatan

4 September 2022   05:38 Diperbarui: 4 September 2022   06:16 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suaranya benar-benar memekakkan telinga dan membuat para murid kaget terbangun. Setelah bangun, kami harus cepat-cepat ke Dhammasala.

Tak ada waktu lagi untuk cuci muka apalagi untuk mandi. Di dalam Dhammasala, kami bermeditasi bersama selama kurang lebih 45 menit lamanya. Setelah itu kami bisa sikat gigi, mandi, dan sarapan ala kadarnya. Lalu bersiap-siap lagi untuk melanjutkan acara meditasi.

Acara meditasi diselingi dengan ceramah Dhamma. Kurang lebih tiga jam lamanya hingga waktu makan siang. Menu yang disediakan adalah makanan vegetarian. Tidak mengapa, karena dengan demikian kami dapat berlatih untuk menekan keinginan. Toh, fungsi makanan sebenarnya adalah untuk menunjang hidup dan memelihara tubuh, bukan.

Itulah tujuan kami untuk mengikuti acara retret pada hari itu. Untuk mengakhiri perasaan lama dan tidak membangkitkan perasaan baru. Dengan demikian kami akan menjadi sehat dan merasa nyaman.

Setelah makan siang, kami bisa istirahat sebentar. Lalu berkumpul lagi di Dhammasala untuk mendengarkan ceramah Dhamma dan kembali bermeditasi.

Pada sore hari menjelang malam, semua murid kembali berkumpul untuk makan malam. Setelah itu dilanjutkan dengan beristirahat dan tidur di kamar masing-masing.

Demikianlah rutinitas tersebut terus berlangsung selama satu minggu kami di sana. Di hari terakhir, menjelang bubarnya acara, saya membeli sebuah liontin yang bermotif rupang Buddha dan dihiasi oleh latar belakang yang berhologram.

Saya selalu memamerkan liontin tersebut kepada teman-teman dan mereka semua setuju, bahwa liontin tersebut indah. Hal tersebut membuat saya merasa bahagia.

Hingga di sore itu, saya masuk WC dan menyimpan liontin tersebut di dekat WC. Saya letakkan di atas sebuah meja tidak jauh dari sana.

Namun ketika saya selesai menggunakan kamar mandi dan kembali ke meja tersebut, saya tidak menemukan liontin itu lagi. Perasaan tidak senang mulai menghampiri. Bagaimana mungkin bisa hilang dalam waktu sekejap. Hanya dalam hitungan menit dan langsung hilang.

Saya bertanya kepada semua teman, apakah mereka melihat liontin tersebut. Mereka menjawab tidak melihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun