Entah mengapa, cerita mereka sedikit mengingatkan saya pada sebuah kisah tentang seorang ibu yang kehilangan anak tunggalnya. Seorang anak yang juga mengangkat derajat sosialnya di hadapan mertua dan keluarga suaminya.
Hanya saja, ibu tersebut tidak langsung bisa menerima kematian anaknya. Hingga pada suatu waktu, dia pergi menghadap seorang bijaksana yang kerap disebut oleh orang-orang sebagai Sang Begawan. Mengetahui batin ibu tersebut masih terguncang, Sang Begawan mengarahkan agar dia mencari segenggam biji lada yang didapat dari sebuah rumah keluarga yang tidak pernah dihampiri kematian.
Melalui pencarian segenggam biji lada tersebut, dia tersadarkan bahwa tidak ada satu pun keluarga yang tidak pernah dihampiri kematian. Sebagaimana anaknya, dia pun akan pergi.
**
Setibanya di Yogyakarta, kami berpisah sesuai dengan tujuan masing-masing. Namun, saya masih ingat kalimat terakhir yang diucapkan oleh sang wanita paruh baya.
"Kebajikan itu bukan melulu mendapatkan yang diinginkan, tetapi menerima apa yang didapat."
**
Jakarta, 23 Agustus 2022
Penulis: Bhikkhu A.S.K. Thitasaddho
Praktisi Dhammavinaya